NTT sebagai provinsi mempunyai jumlah lembaga koperasi terbesar, yakni 4.570 lembaga koperasi dengan jumlah anggota sekitar 2,4 juta jiwa. Meski jumlah itu mencapai 40 persen penduduk NTT, kemiskinan masih kuat. Nusantara AdadiKompas
Peserta seminar yang terdiri dari 300 anggota koperasi mewakili 2,4 juta anggota koperasi di NTT hadir dalam seminar koperasi nasional dan penentuan tuan rumah Hari Koperasi 2024, di Kupang, Jumat malam. NTT memiliki anggota koperasi dan lembaga koperasi terbesar, tetapi masih tergolong miskin peringkat III nasional.
Jumlah anggota koperasi 2,4 juta dari total penduduk NTT 5,3 juta jiwa. Jadi, ada 40 persen penduduk NTT yang menjadi anggota koperasi. Jumlah ini bakal terus bertambah ke depannya. Ini pertanda positif bagi perkembangan perkoperasian di daerah ini. Pemahaman berkoperasi dengan sistem gotong royong telah mengakar di sebagian besar masyarakat.
Ketua Koperasi Pintua Air Jakobus Jano,mewakili para praktisi koperasi di NTT mengatakan, strategi tumbuh kembangnya koperasi, yakni orang kaya datang dari orang miskin yang bermental kaya. Anggota koperasi merupakan kumpulan orang-orang miskin yang sama-sama memiliki tekad dan kemauan sama dengan semangat bergotong royong, membangun kehidupan ekonomi masing-masing.Sebanyak 11 lembaga koperasi di NTT mendapatkan penghargaan dari Koperasi Telkomsel di Kupang, Jumat .
”Salah satu masalah utama ialah daerah ini masih senang berkubang dalam mental pesta pora. Pesta pora berhari-hari membuat orang semakin miskin dan tak berdaya, termasuk anggota koperasi,” kata Jano. Pinjaman itu bukan untuk usaha ekonomi produktif. Ini masalah besar yang harus diatasi bersama. Bukan hanya pengurus koperasi. Selama mental pesta masih kuat bercokol di tengah masyarakat NTT, kemiskinan sulit ditekan. Selain itu, masih ada anggapan negatif di masyarakat. Koperasi kumpulan orangtua, kumpulan orang miskin, orang pemalas, kelompok orang minta-minta, dan kumpulan orang berpendidikan rendah.
Sementara itu, Gilang dari Koperasi Telkomsel mengatakan, koperasi Telkomsel merupakan salah satu koperasi terbesar di Indonesia. Koperasi Telkomsel sudah lebih dari 20 tahun terlibat menggunakan sistem digitalisasi koperasi. Sistem ini jauh lebih menguntungkan para anggota koperasi, juga lebih transparan dalam manajemen dan keuangan.Urbanus Reko sebagai Ketua Koperasi Solidaritas Kupang saat bertanya dalam seminar koperasi di Kupang, Jumat malam.
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Jatim Turunkan Kemiskinan Terbanyak di RI, Ini Kontribusi Bupati SumenepPemerintah Provinsi Jawa Timur berhasil menurunkan angka kemiskinan terbanyak di Indonesia.
Baca lebih lajut »
Pola Konsumsi Berubah, Penghitungan Garis Kemiskinan Perlu DirevisiPenentuan garis kemiskinan dinilai masih belum menggambarkan kondisi penduduk miskin. Oleh sebab itu, perlu ada perbaikan terkait metode perhitungan garis kemiskinan. Ekonomi AdadiKompas
Baca lebih lajut »
Kemiskinan Ekstrem Membelit Kawasan Tambang Emas Ilegal Gunung BotakTambang emas ilegal di Kabupaten Buru tidak memberikan manfaat bagi daerah. Buru kini menempati urutan kedua tertinggi tingkat kemiskinan ekstrem di Maluku. Angkanya mencapai 7,05 persen. Nusantara AdadiKompas
Baca lebih lajut »
Demi Pengentasan Kemiskinan, Eri Ajak Tenant SIER Rekrut Pekerja dari SurabayaWali Kota Surabaya Eri Cahyadi mengajak seluruh tenant di PT SIER merekrut pekerja berasal dari Surabaya.
Baca lebih lajut »
Meski Panji Gumilang Diterpa Banyak Kasus, Kegiatan Belajar di Al Zaytun Terpantau NormalKoordinator Bidang Kurikulum Madrasah Aliyah (MA) Al Zaytun Muhammad Nasir memastikan pembelajaran di sana berjalan sebagaimana mestinya.
Baca lebih lajut »
Sekjen PDIP: Meski Ada Berbagai Penawaran, Effendi Simbolon dan Budiman Sudjatmiko Tetap LoyalSekjen PDI Perjuangan (PDIP) Hasto Kristiyanto mengatakan, telah berkomunikasi dengan dua kader yang sebelumnya bertemu Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto. Dua kader itu yakni Effendi Simbolon dan Budiman Sudjatmiko.
Baca lebih lajut »