Terus meningkatnya kebutuhan alat kesehatan menjadikan banyak pihak yang memanfaatkan untuk memperkaya diri
Liputan6.com, Jakarta - Staf Khusus Menteri Badan Usaha Milik Negara Arya Sinulingga menjelaskan soal adanya mafia dalam arus perdagangan dan pengadaan alat kesehatan di Indonesia.
Dengan kondisi bahan baku obat-obatan dan alat kesehatan yang masih impor 90 persen, Erick melihat hal tersebut sebagai ancaman jika tidak segera diatasi. Oleh karenanya, subholding farmasi pun dibentuk. "Contohnya APD, masker, itu seperti ini. Pabriknya ada, tapi bahannya dari luar. Jadi seperti tukang jahit. Bahan baku dari luar, lalu dijahit di Indonesia, lalu diambil lagi oleh mereka. Makanya dibentuklah subholding BUMN farmasi," jelas Arya.
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Kementerian BUMN Konsolidasikan RS BUMN |Republika OnlineSudah saatnya Indonesia serius mendorong ketahanan kesehatan.
Baca lebih lajut »
Kementerian BUMN Terus Cari Bahan Baku Obat untuk Covid-19 |Republika OnlineKementerian BUMN terus mencari bahan baku obat untuk penanganan Covid-19.
Baca lebih lajut »
Kementerian BUMN Buka Suara soal Garuda Potong Gaji hingga 50%Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) buka suara soal PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk yang memutuskan untuk memotong gaji karyawan. Ini katanya: GarudaIndonesia via detikfinance
Baca lebih lajut »
Ini Daftar 18 Rumah Sakit yang Dapat Alat PCR dari BUMNRencanaya, alat PCR akan didistribusikan hingga 29 April 2020. Alat ini adalah alat tes virus corona.
Baca lebih lajut »
Erick Sinergikan Produsen Ventilator Lokal dengan BUMN |Republika OnlineKondisi saat ini, Indonesia berusaha mengikis impor dan mendorong produksi lokal.
Baca lebih lajut »
DPR usul THR Direksi BUMN Dialihkan untuk Penanggulangan CoronaSelain pejabat negara, direksi BUMN juga diusulkan tak dapat THR. Uangnya bisa dialihkan untuk penanggulangan Corona. DPR THR via detikfinance
Baca lebih lajut »