Kemendikbud tegaskan pentingnya merawat warisan dunia

Indonesia Berita Berita

Kemendikbud tegaskan pentingnya merawat warisan dunia
Indonesia Berita Terbaru,Indonesia Berita utama
  • 📰 antaranews
  • ⏱ Reading Time:
  • 90 sec. here
  • 3 min. at publisher
  • 📊 Quality Score:
  • News: 39%
  • Publisher: 78%

Arkeolog Direktorat Jenderal Kebudayaan Kemendikbud Anton Wibisono menegaskan pentingnya merawat dan menjaga warisan dunia agar catatan tentang evolusi dan ...

Pengunjung mengamati benda koleksi Museum Sangiran di Sragen, Jawa Tengah, Selasa . ".ANTARA FOTO/Andreas Fitri Atmoko/rwa.

Warisan dunia tidak ada duplikasi. Namun, berbeda dengan warisan budaya tak benda karena juga ada di UNESCO dan bisa ada di beberapa negara, misalnya wayang, keris, kebaya, golokArkeolog Direktorat Jenderal Kebudayaan Kemendikbud Anton Wibisono menegaskan pentingnya merawat dan menjaga warisan dunia agar catatan tentang evolusi dan peradaban tidak lenyap.

Warisan dunia merupakan sebuah tinggalan berupa cagar budaya, fitur alam, atau perpaduan keduanya baik tunggal maupun kelompok yang sangat unik, spesifik, dan tidak ada duanya serta merupakan sumber pengetahuan dalam memahami evolusi bumi dan manusia."Begitu pentingnya tinggalan ini, sehingga warisan dunia menembus bata-batas administrasi dan menjadi krusial bagi umat manusia," ujarnya dalam lokakarya bertajuk Analisis Kebijakan Cagar Budaya yang dipantau di Jakarta, Rabu.

Indonesia memiliki 10 situs warisan dunia. Jumlah warisan dunia di Indonesia merupakan yang paling banyak diakui UNESCO di Asia Tenggara.Sebanyak 10 warisan dunia tersebut adalah Candi Borobudur, Taman Nasional Komodo, Candi Prambanan, Taman Nasional Ujung Kulon, Situs Manusia Purba Sangiran, Taman Nasional Lorentz, Hutan Hujan Tropis Sumatera, Sistem Subak Bali, Tambang Batu Bara Ombilin, dan Sumbu Filosofi Yogyakarta.

Lebih lanjut Anton menuturkan warisan dunia tidak lagi miliki suatu bangsa. Jumlah warisan dunia yang sangat langka dan sifatnya yang tidak dapat terbarukan, maka melindungi warisan dunia sangat mendesak.Menurutnya, hilang atau rusaknya warisan dunia merupakan hilangnya sumber pengetahuan bagi manusia.Setiap negara ingin agar situs yang ada di negaranya dimasukkan atau ditetapkan sebagai warisan dunia agar negara itu memiliki sumbangan dalam historiografi bumi dan peradaban manusia.

Berita ini telah kami rangkum agar Anda dapat membacanya dengan cepat. Jika Anda tertarik dengan beritanya, Anda dapat membaca teks lengkapnya di sini. Baca lebih lajut:

antaranews /  🏆 6. in İD

Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama

Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.

Presiden Soeharto Membekukan Direktorat Jenderal Bea Cukai karena Banyaknya Kasus PungliPresiden Soeharto Membekukan Direktorat Jenderal Bea Cukai karena Banyaknya Kasus PungliPungli atau pungutan liar merupakan aksi yang marak terjadi di bea cukai sejak zaman kepemimpinan Presiden Soeharto. Bahkan Presiden Soeharto pernah membekukan Ditjen Bea Cukai akibat maraknya kasus pungli yang terjadi.
Baca lebih lajut »

Tiga Jenderal Polisi Lari Pagi Bareng, Dua Jenderal Bintang 3 Lulusan Terbaik AkpolTiga Jenderal Polisi Lari Pagi Bareng, Dua Jenderal Bintang 3 Lulusan Terbaik AkpolMenariknya, dua sosok tersebut diketahui sama-sama lulusan terbaik Akpol.
Baca lebih lajut »

Kemenhub lindungi fasilitas pelabuhan dari serangan siberKemenhub lindungi fasilitas pelabuhan dari serangan siberDirektorat Jenderal Perhubungan Laut Kementerian Perhubungan (Kemenhub) menegaskan pihaknya terus mengupayakan peningkatan keamanan guna memitigasi dan ...
Baca lebih lajut »

Kemenhub ingatkan penerapan ISPS Code di PT Terminal Teluk LamongKemenhub ingatkan penerapan ISPS Code di PT Terminal Teluk LamongDirektorat Jenderal Perhubungan Laut Kementerian Perhubungan mengingatkan pentingnya penerapan kode keamanan internasional terhadap kapal dan fasilitas ...
Baca lebih lajut »

Top! RI Punya Sentra Pelatihan Anjing K9 Se-Asia PasifikTop! RI Punya Sentra Pelatihan Anjing K9 Se-Asia PasifikDirektorat Jenderal Kementerian Keuangan ternyata punya sentra pelatihan anjing K9 terbesar di Asia Pasifik.
Baca lebih lajut »

DJP Minta Anggaran Jumbo Agar Tak Berburu Lagi di Kebun BinatangDJP Minta Anggaran Jumbo Agar Tak Berburu Lagi di Kebun BinatangDirektorat Jenderal Pajak Kementerian Keuangan mengajukan pagu indikatif untuk tahun 2025 sebesar Rp 6,87 triliun.
Baca lebih lajut »



Render Time: 2025-02-23 04:34:05