Program BUMDes yang dijalankan Kemendes PDTT telah berhasil menyejahterakan masyarakat. Hal ini terbukti dari menurunnya angka penerima BLT. KemendesPdtt
jpnn.com, JAKARTA - Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi mengeklaim angka keluarga penerima manfaat bantuan langsung tunai turun. Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi Abdul Halim Iskandar mengatakan, penurunan terjadi karena muncul program Badan Usaha Milik Desa . “Jumlah KPM mengalami penurunan dari delapan juta di tahun 2020 menjadi empat juta di tahun 2021,” ujar pria yang karib disapa Gus Menteri dalam konferensj pers virtual, Kamis .
Selebihnya maka sudah tidak berhak menerima Bantuan Langsung Tunai . "Sesuai pendataan di desa, mereka sudah tidak layak menerima BLT. Kami cek di lapangan, mereka sudah mendapatkan penghasilan sebagai pegawai BUMDes ," tambah Gus Menteri. Dia mengatakan bahwa BUMDes ambil bagian dalam menurunkan angka KPM. “Adapun berapa wilayah yang jumlah KPM turun karena BUMDes antara lain di Kalimantan Timur, Wonogiri, Klaten, dan Prambanan,” kata Gus Menteri.
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Waduh, Ternyata Ini 4 Penyebab Pria Cepat Merasa Lelah Saat BegituanAda beberapa penyebab kenapa pria merasa mudah lelah saat begituan seperti karena terlalu cemas. Pasangan
Baca lebih lajut »
Polisi Jayawijaya Imbau Pengojek tak Keluar Kota |Republika OnlineKarena kadang kala di tengah jalan ada saja kekerasan yang menimpa tukang ojek.
Baca lebih lajut »
Kapolda Metro Klaim Siswa di SPN Lido Tidak Ada yang Terpapar Covid-19Kapolda Irjen Fadil Imran mengaku kagum dengan metode belajar-mengajar dan pelatihan outdoor di SPN Lido yang berlangsung di tengah guncangan pandemi Covid-19.
Baca lebih lajut »
Penjelasan Kemenkop UKM soal Ramainya Pencairan Tahap 3 BLT UMKM Rp 1,2 JutaDeputi Usaha Mikro Kementerian Koperasi dan UKM Eddy Satria menegaskan, pengusulan BLT UMKM Rp 1,2 juta saat ini masih ada di tahap kedua hingga 28 Juni 2021. | Tren
Baca lebih lajut »
4 Kasus Kematian dan Pembunuhan Mengerikan Gara-gara Video GameKasus kematian terseram dan teraneh ini nyata. Salah satunya ada yang meninggal karena main video game 50 jam nonstop.
Baca lebih lajut »