Kemendagri mencatat uang simpanan pemerintah daerah (pemda) di perbankan per 30 April 2022 masih cukup tinggi sebesar Rp 191,58 triliun.
Jakarta, Beritasatu.com - Kementerian Dalam Negeri mencatat uang simpanan pemerintah daerah di perbankan per 30 April 2022 masih cukup tinggi sebesar Rp 191,58 triliun. Mayoritas simpanan pemda untuk provinsi dan kabupaten kota dalam bentuk giro sebesar Rp 136,81 triliun, kemudian deposito Rp 49,75 triliun dan tabungan Rp 5,02 triliun.
Direktur Jenderal Bina Keuangan Daerah, Kementerian Dalam Negeri, Agus Fatoni mengatakan besaran dana pemda yang"parkir" di bank juga dipengaruhi oleh besarnya Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah yang didapatkan. Meski demikian, ia meminta daerah untuk segera merealisasikan belanja-belanjanya. "Besaran dana tersimpan di Bank, ditentukan oleh APBD tetapi juga ditentukan oleh besarnya pendapatan yang sudah masuk," ucap Agus dalam Rapat Koordinasi Percepatan Realisasi APBD Jakarta, Senin .Secara rinci, berdasarkan klasifikasi per provinsi, maupun kabupaten dan kota.
Sementara itu, provinsi dengan dana mengendap di bank terendah berada di Provinsi Kepulauan Riau hanya Rp 351,36 miliar. Kemudian berdasarkan kabupaten, dana yang mengendap terbesar yaitu Kabupaten Bojonegoro Rp 3,03 triliun, Kabupaten Bengkalis Rp 1,19 triliun, Kabupaten Kutai Timur Rp 1,128 triliun, Kabupaten Mimika Rp 1,12 triliun, dan Kabupaten Bekasi Rp 1,02 triliun.
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
IPO Cerestar Tawarkan Saham Rp 200 - Rp 210 Per SahamPerusahaan bakal melepas 18,87% atau setara 1,5 juta saham dari modal ditempatkan dan disetor penuh.
Baca lebih lajut »
Daftar Sneakers Termahal, Beli Rp 900 Ribu Jual Rp 1,9 MiliarInvestasi bisa lewat barang yang harganya akan terus naik setiap waktu, contohnya seperti sepatu sneakers.
Baca lebih lajut »
Potensi Ekonomi Digital Rp 4.531 T jadi Peluang Menggiurkan bagi Pelaku UsahaKontribusi Ekonomi Digital Indonesia (EDI) di tahun 2030 akan mencapai 18 persen dari produk domestik bruto (PDB) atau sekitar Rp 4.531 triliun.
Baca lebih lajut »
BNI Kantongi Laba Rp 10,8 Triliun di 2021, Meroket 232 PersenBNI membuat lompatan pemulihan kinerja positif pada tahun buku 2021 dengan Laba bersih Rp 10,89 triliun, tumbuh 232,2 persen year on year (yoy)
Baca lebih lajut »
Dulu Sopir Angkot, Prajogo Pangestu Kini Berharta Rp 73 TPrajogo Pangestu merupakan salah satu orang terkaya di Indonesia. Pada zaman Presiden kedua Soeharto, dia menjadi konglomerat yang disegani di Indonesia.
Baca lebih lajut »
Transaksi Ditaksir Rp 31 T, GoFood Jadi Pilihan KonsumenPesan antar makanan online atau online food delivery (OFD) menjadi pilihan masyarakat Indonesia pascapandemi Covid-19 dan Gofood jadi pilihan utama
Baca lebih lajut »