Kemendag Minta Importir Tetap Beli Kedelai Meski Harga Mahal
Bisnis.com, JAKARTA – Kementerian Perdagangan memerintahkan importir untuk tetap membeli kedelai kendati harganya mahal demi menjaga keberlangsungan perajin tahu tempe di Indonesia.
Dia membeberkan bahwa importir sempat akan menghentikan pengadaan kedelai. Namun, Oke memerintahkan importir untuk membeli meskipun harganya terbilang mahal. Pasalnya, sekarang harga kedelai sebesar Rp11.300 dan kemungkinan akan menyentuh harga Rp12.000 di tingkat perajin. Maka, harga tempe akan naik Rp300 dari Rp10.300 menjadi Rp10.600, sedangkan tahu naik dari Rp650 menjadi Rp700 per potong.
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Kemendag Minta Penegak Hukum Tindak Lanjuti Temuan 1,1 Juta Kg Minyak Goreng |Republika OnlineNamun, Kemendag meminta agar temuan minyak goreng tersebut tetap didistribusikan.
Baca lebih lajut »
Hujan Es Tak Hanya Terjadi Di Surabaya, BMKG Beri Penjelasan Hingga Minta Masyarakat Tetap WaspadaAdapun wilayah lain di Jawa Timur yang mengalami fenomena hujan es adalah Magetan, Madiun, Kediri, Nganjuk. Atas fenomena tersebut BMKG pun lantas memberikan penjelasan.
Baca lebih lajut »
'SNL Korea' Tuai Kontroversi Usai Dianggap Olok-Olok Bahasa Isyarat, Tim Produksi Minta MaafPada Senin (21/2), tim produksi 'SNL Korea' akhirnya meminta maaf usai menuai kontroversi karena dianggap mengolok-olok bahasa isyarat. Simak berita lengkapnya berikut ini.
Baca lebih lajut »
Jokowi Panggil Menaker dan Menko Perekonomian, Minta Kebijakan JHT DirevisiPresiden Joko Widodo akhirnya memerintahkan Menaker dan Menko Perekonomian untuk merevisi kembali aturan baru JHT. Pasalnya, berbagai pihak diketahui menentang aturan tersebut.
Baca lebih lajut »
Fungsi Resapan Air Berkurang, Walhi Minta Laju Peluasan Industri di Puncak Bogor DihentikanWalhi mengungkapkan bahwa kawasan Puncak Bogor setidaknya mengalami perubahan di dua era, yaitu alih fungsi oleh perkebunan teh dan industri pariwisata.
Baca lebih lajut »