Kelompok militer swasta Rusia Wagner berencana untuk mengirim mayat tentara Ukraina yang tewas dalam pertempuran di kota Soledar yang direbut Rusia
Hal itu dijanjikan pemilik Wagner di situs web yang terkait dengan pendiri kelompok itu, Yevgeny Prigozhin, seperti yang dilaporkan Straits Times, Sabtu .
Laporan tersebut tidak mengatakan berapa banyak mayat yang akan dikembalikan ke pihak berwenang Ukraina, tetapi disebutkan pasukan Ukraina menderita kekalahan besar di Soledar. Dia menggambarkan Wagner sebagai kekuatan yang sepenuhnya independen dengan pesawat, tank, roket, dan artileri sendiri.
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
AS akan Tetapkan Kelompok Tentara Bayaran Rusia Wagner sebagai Organisasi KriminalAmerika Serikat (AS) akan menetapkan kelompok tentara bayaran Rusia, Wagner, sebagai 'organisasi kriminal transnasional'.
Baca lebih lajut »
Jelang Setahun Invasi, Pemimpin Tentara Bayaran Rusia Puji Kemampuan Tempur Prajurit UkrainaPemimpin tentara bayaran Rusia Wagner secara mengejutkan memuji kemampuan dari pasukan Ukraina.
Baca lebih lajut »
AS Tetapkan Grup Wagner Rusia sebagai Organisasi Kriminal TransnasionalAmerika Serikat menetapkan kelompok militer swasta Rusia, Grup Wagner, sebagai organisasi kriminal transnasional. Wagner grup tentara bayaran Rusia di Ukraina.
Baca lebih lajut »
Ramzan Kadyrov dan Bos Grup Wagner Kompak Kritik Larangan Tentara Rusia BerjenggotPemimpin Chechnya Ramzan Kadyrov dan kepala tentara bayaran Wagner Yevgeny Prigozhin kompak mengkritik larangan tentara Rusia memelihara jenggot.
Baca lebih lajut »
AS Tetapkan Grup Wagner Rusia Sebagai Kelompok KriminalGrup Wagner yang mendukung Rusia dalam perang Ukraina, ditetapkan sebagai organisasi kriminal setara dengan mafia Italia.
Baca lebih lajut »
Grup Wagner Ajak Warga Serbia Berperang di Ukraina, Disambut Gelombang KemarahanBeberapa laporan menyebutkan, sejumlah orang Serbia tanpa dukungan resmi dari negaranya ikut bertempur bersama pasukan Rusia di Ukraina pada 2014.
Baca lebih lajut »