Kelompok Kerja Pariwisata negara-negara G20 menunjukkan semangat yang sama dalam pemulihan pariwisata global dan menyoroti pentingnya membuka lapangan pekerjaan.
ANTARA - Dalam rapat yang digelar virtual pada Selasa , Kelompok Kerja Pariwisata Pertama G20 ini
membahas 5 pilar aksi yang menekankan pada digitalisasi serta pemberdayaan perempuan dan generasi muda.
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Buka 1st TWG KTT G20, Menparekraf Sandiaga Uno Optimistis Sektor Parekraf Mampu Pulihkan Ekonomi GlobalMenteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Salahuddin Uno membuka Tourism Working Group yang pertama secara daring pada Selasa (10.5.2022). Menteri Pariwisata...
Baca lebih lajut »
AMP Turun ke Jalan, Tolak Otsus Jilid II, Pemekaran Papua & G20 di BaliAliansi Mahasiswa Papua (AMP) Bali kembali turun ke jalan dengan mengusung agenda menolak Otsus Jilid II, pemekaran Papua & KTT - G20 di Bali AMP
Baca lebih lajut »
G20 Perlu Perhatikan Perlindungan Perempuan Pekerja InformalPerempuan pekerja sektor informal, merupakan kelompok rentan. Karena itu, isu perempuan pekerja informal penting untuk masuk dalam pembahasan agenda ketenagakerjaan di masa Presidensi Indonesia G20 tahun 2022. PresidensiG20 AdadiKompas
Baca lebih lajut »
Demi Presidensi G20, Ratusan Rumah Bedeng Pemulung Bali DirelokasiRelokasi rumah bedeng pemulung di TPST Tahura Suwung Bali dilakukan karena ada pembangunan TPST baru jelang presidensi G20.
Baca lebih lajut »
Siapa Anggota G20 yang Datang Bila Vladimir Putin Hadir di BaliPertemuan para kepala negara anggota G20 terganjal kehadiran Putin yang ditolak negara-negara Barat. Belum ada negara yang memberikan keputusan akhir mengenai kehadiran pemimpinnya. MajalahTempo
Baca lebih lajut »
Bagaimana Pemerintah Indonesia Melobi Anggota G20 Datang ke BaliPemerintah melobi berbagai negara anggota G20 agar mau datang ke Bali November nanti. Amerika Serikat menyatakan tak akan hadir karena Indonesia mengundang Presiden Rusia Vladimir Putin. Akankah Indonesia dikucilkan? MajalahTempo
Baca lebih lajut »