Daging kelinci perlahan tumbuh menjadi sumber pangan di Afrika. Industri daging itu berkembang di Afrika Selatan dan Nigeria. Sekelompok peternak yang gigih mempromosikan daging kelinci sebagai murah, sehat dan ramah lingkungan.
Para peternak di Afrika mencari solusi baru untuk memenuhi kebutuhan akan daging di benua itu. Populasi Afrika hampir dua kali lipat dalam 30 tahun mendatang, menjadi 2,5 miliar. Solusi, kata mereka, mungkin terletak pada kelinci.
Petani independen Gavin Grgurin memelihara 500 kelinci di peternakannya di luar Johannesburg. Menurutnya, kelinci adalah daging masa depan. Pertama, kata Grgurin, daging kelinci tinggi protein dan rendah lemak dan kolesterol. Mereka tidak banyak membutuhkan ruang dan tidak makan banyak.
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Belasan Penyu Dilindungi Ditangkap dan Dibunuh, Diambil Daging dan CangkangnyaDari 19 ekor penyu yang ditangkap, hanya menyisakan 1 ekor yang masih hidup.
Baca lebih lajut »
Rekomendasi Turun, PT Berdikari Segera Impor Daging dari BrasilKementerian Pertanian untuk impor daging sapi asal Brasil seiring keluarnya rekomendasi impor untuk perusahaan pelat merah tersebut.
Baca lebih lajut »
Bandara Kupang Perketat Pemeriksaan Cegah Demam Babi AfrikaDemam Babi Afrika merebak di wilayah tetangga Timor Leste.
Baca lebih lajut »
Pemprov NTT akui belum ada laporan kasus virus babi AfrikaPemerintah Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) mengakui sejauh ini belum menerima laporan mengenai kasus virus demam babi Afrika atau African Swine Fever (ASF) ...
Baca lebih lajut »
Kehidupan misterius Yasuke, sang samurai Jepang dari AfrikaSekitar 500 tahun yang lalu, seorang laki-laki bertubuh tinggi asal Afrika tiba di Jepang. Ia kemudian menjadi orang asing pertama yang mendapatkan status prajurit samurai. Namanya, Yasuke.
Baca lebih lajut »