Di tengah adanya penurunan kelas menengah, PT Bank UOB Indonesia (UOB Indonesia) menilai hal tersebut tidak mempengaruhi kinerja transaksi kredit ...
Approval rate-nya memang sesuai dengan apa yang kita targetkan. Jadi kita enggak melihat signifikan perubahan itu sih,
Terlepas dari adanya penurunan kelas menengah, Herman mengatakan bahwa sejauh ini rata-rata tingkat persetujuan transaksi kredit masih sesuai target. Dia mengakui fenomena kelas menengah yang kian menurun memang telah berdampak pada kinerja perbankan secara umum. BPS kembali mencatat penurunan jumlah penduduk kelas menengah pada 2022 menjadi 49,51 juta orang dan 48,27 juta orang pada 2023 yang kembali turun pada tahun ini menjadi 47,85 juta orang.Selain itu, masyarakat rentan miskin tercatat juga bertambah dari 2019 sebanyak 54,97 juta orang menjadi 67,69 juta orang.
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Mengenal Kode Bank UOB Indonesia dan Bank Swasta LainnyaKode Bank UOB Indonesia yang diberikan oleh Bank Indonesia (BI) berapa? Jadi, jika Anda ingin melakukan transfer dana ke rekening di Bank UOB Indonesia berapa kodenya?
Baca lebih lajut »
10 Tahun Era Jokowi, 67,69 Juta Warga Kelas Menengah RI Nyaris MiskinKelas menengah di Indonesia makin rentan turun kelas selama 10 tahun terakhir.
Baca lebih lajut »
Alasan Warga Kelas Menengah Lebih Rentan Turun Strata Ketimbang NaikKelas menengah di Indonesia makin rentan turun kelas selama 10 tahun terakhir.
Baca lebih lajut »
Kelas Menengah kian Terengah-engahSETIAP tahun jutaan masyarakat kelas menengah di Indonesia mengalami turun kelas
Baca lebih lajut »
Kelas Menengah kian Terengah-engahSETIAP tahun jutaan masyarakat kelas menengah di Indonesia mengalami turun kelas
Baca lebih lajut »
Mendorong UMKM Naik Kelas Lewat Wirausaha Unggulan Bank IndonesiaBank Indonesia lewat program Wirausaha Unggulan Bank Indonesia, berkomitmen untuk meningkatkan kapasitas para pengusahan mikro kecil dan menengah.
Baca lebih lajut »