Pemikiran Pramoedya Ananta Toer tentang kesetaraan tidak hanya relevan bagi masyarakat di Tanah Jawa atau Indonesia, tetapi juga bangsa-bangsa di dunia.
08 Feb 2025 05:33 WIB BLORA , KOMPAS — Relevansi pemikiran Pramoedya Ananta Toer melalui tulisan-tulisannya untuk saat ini masih terus digali. Pram, sapaan bagi Pramoedya, dinilai memiliki pemikiran dan perjuangan penting dalam mewujudkan kesetaraan tidak hanya bagi masyarakat di Tanah Jawa atau Indonesia, tetapi juga bangsa-bangsa di dunia.
”Pram mungkin senang, jika orang Belanda yang berbicara di dalam forum seperti ini. Pram, seperti pengakuannya sendiri, adalah seorang pemikir yang dialektis, yang memosisikan dirinya ke dalam dua kutub dan merasa nyaman berada di dalam kontradiksi,” kata Raben.Pram berjuang melawan kebodohan dan kolonialisme. Bahkan, ia melawan budaya masyarakat Indonesia yang hierarkis, yang melahirkan feodalisme. ”Nasionalisme Pram berakar kuat pada nilai kesetaraan dan intelektual,” lanjut Raben.
Ni Made Purnamasari mengatakan, karya-karya Pram bisa dibaca sebagai petunjuk daripada sekadar estetika. Sementara itu, Muhiddin M Dahlan banyak menyinggung Pram sebagai individu yang berkarya dan selalu menjaga jarak terhadap kekuasaan.Festival Blora Seabad Pramoedya Ananta Toer berlangsung selama tiga hari, 6-8 Februari 2025. Festival berlangsung meriah dan diisi dengan aneka acara, mulai dari dialog, pembacaan surat, pementasan musik, hingga pertunjukan teater.
Secara terpisah, Ariel Heryanto, Profesor Emeritus dari Universitas Monash, Australia, berharap, perayaan Seabad Pram tidak sekadar memuja seorang tokoh dan kehebatannya. ”Saya berharap nasib Pram tidak seperti Soekarno atau Kartini yang dirayakan secara nasional setelah dilucuti dari aspek-aspek yang radikal,” ujarnya.Dalam beberapa pemilihan umum belakangan, lanjut Ariel, kenangan atas jasa Soekarno dipakai dan dimanipulasi oleh berbagai pihak yang berebut suara.
Raben hadir sebagai salah satu narasumber Dialog Kebudayaan ”Indonesia yang Dibayangkan Pramoedya Ananta Toer” dalam Festival Blora Seabad Pram. Tiga pembicara lainnya adalah peneliti sosial Ruth Indiah Rahayu, penulis sastra Ni Made Purnamasari, dan penulis Muhiddin M Dahlan. Dialog kebudayaan terkait karya-karya Pram dan relevansinya dengan hari ini cukup menarik perhatian, terutama bagi peserta muda. Walakin, tidak banyak di antara peserta muda yang mengaku sudah membaca karya-karya Pram.
Pram memiliki kepedulian pada persoalan-persoalan perempuan. Ruth pernah menanyakan kepada Pram, apakah ia pendukung gerakan perempuan. ”Pada waktu itu dijawab Pram dengan tertawa panjang sekali,” ujarnya.
Seabad Pramoedya Seabad Pramoedya Ananta Toer Seabad Pram Pemikiran Kesetaraan Blora Utama Sdgs SDG05-Kesetaraan Gender SDG16-Perdamaian Keadilan Dan Kelembagaan Yang Tangguh
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Iqbaal Ramadhan Jadi Penyiar Radio, Selamatkan Stasiun Radio yang Bangkrut di VINDESIqbaal mengungkapkan, tim kreatif VINDES sangat terbuka terhadap ide-ide yang ia usulkan selama proses produksi.
Baca lebih lajut »
Harapan Seabad PramoedyaMenapaki seabad Pram, semoga buku-buku Pram semakin mudah ditemui di rak perpustakaan, berderet di toko buku, dan terpampang di katalog perpustakaan digital iPusnas.
Baca lebih lajut »
Indonesia Rayakan Satu Abad Kelahiran Pramoedya Ananta ToerMerayakan satu abad kelahiran sastrawan Indonesia ternama, Pramoedya Ananta Toer, berbagai acara digelar di Blora, Jawa Tengah.
Baca lebih lajut »
Sastra dan Perlawanan Pramoedya Ananta Toer, Sastrawan yang Lahir Seabad LaluTERLAHIR sebagai putra sulung keluarga guru nasionalis di Blora 6 Februari 1925 Pramoedya Ananta Toer menempuh pendidikan dasar di Institut Boedi Oetomo Blora yang dipimpin ayahnya
Baca lebih lajut »
Festival Seabad Pramoedya Ananta Toer Bakal Digelar di BloraFestival Seabad Pramoedya Ananta Toer yang akan berlangsung di Blora menjadi pembuka rangkaian perayaan warisan-warisan bagi sastrawan penulis Tetralogi Buru. Beragam seniman dari Jakarta dan Blora akan mengisi acara, termasuk Happy Salma yang akan menampilkan monolog.
Baca lebih lajut »
Indonesia Merayakan Seabad Pramoedya Ananta ToerIndonesia akan merayakan seabad kelahiran sastrawan besar Pramoedya Ananta Toer pada tahun 2025 melalui gerakan SeAbadPram. Berbagai kegiatan akan digelar, termasuk festival peluncuran di Blora, cetak ulang karya, serta situs arsip online.
Baca lebih lajut »