Meskipun bisnis parsel tetap menjadi bagian dari tradisi Natal dan tahun baru, para penjual di Jakarta menghadapi ketegangan akibat ketidakpastian ekonomi yang berpotensi menggerus daya beli masyarakat.
Bisnis penjualan parsel menjadi bagian tak terpisahkan dari kemeriahan Natal dan tahun baru . Para pedagang menanti pesanan pelanggan dengan penuh harap. Namun, mereka juga dirundung cemas di bawah bayang-bayang ketidakpastian ekonomi yang berpotensi menggerus daya beli masyarakat. Awan gelap menyelimuti langit Jakarta , Senin (16/12/2024). Namun, cuaca mendung tak cukup mendinginkan suhu tubuh Suswanto (41) yang sedang sibuk menata parsel dagangannya. Peluh mengalir di dahinya.
Sebuah ponsel berwarna hitam tak lepas dari genggamannya. Penjual parsel di sekitar Jalan Cikini Ampiun, Jakarta Pusat, itu bahkan lebih sering menunduk menatap layar ponselnya. Ia sedang menanti panggilan telepon dari pelanggan untuk memesan dagangannya. Puluhan paket parsel berjejer di kiosnya. Berbagai makanan ringan tersusun rapi berbungkus plastik. Paket-paket itu siap untuk dikirimkan ke pemesannya. Stiker pita bertulisan “Selamat Natal dan Tahun Baru” menjadi hiasan pamungkasnya.“Ini ada 38 paket parsel. Nanti ada lagi, hari ini tiga pelanggan. Kira-kira total keluar hari ini 100Kesibukan Suswanto menata parsel itu kontras dengan kondisi kios-kios di sebelahnya yang tampak sepi. Menurut dia, pelanggan tetap memang tidak banyak berbelanja langsung ke lokasi penjualan parsel. ”Nanti di atas tanggal 20-an (Desember) baru ramai. Sekarang, kami menerima pesanan dari pelanggan lama dulu,” katanya.Salah satu penjual membaca pesan dari pelanggan di kios parsel Jalan Cikini Ampiun, Jakarta Pusat, Senin (16/12/2024). Meskipun pesanan dari pelanggan lama masih berdatangan, ia tidak menampik kekhawatiran terhadap perekonomian yang lesu. Pesanan paket dari pelanggan lama, lanjut Suswanto, memang cenderung sama dari tahun ke tahun. Namun, dia menduga pembeli eceran bakal berkurang di tahun ini. “Pembeli eceran itu biasanya beli saat mendekati hari besar, seperti Natal dan Idul Fitri. Nah, yang itu (pembeli eceran) sepertinya bakal berkurang,” ujarny
Bisnis Parsel Natal Tahun Baru Ekonomi Jakarta
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Natal: Sisi lain lagu Natal Band Aid – 'Kami sudah mengenal Natal sebelum nenek moyangmu menganut Kristen'Selama 40 tahun sejak rekaman aslinya dirilis, para musisi pop Inggris dan Irlandia di masa lalu dan sekarang bertanya apakah orang Ethiopia tahu hari Natal.
Baca lebih lajut »
Soal Target Pertumbuhan Ekonomi Prabowo, Airlangga: Kawasan Ekonomi Khusus Hingga Jadi Kunci Ekonomi HijauBerita Soal Target Pertumbuhan Ekonomi Prabowo, Airlangga: Kawasan Ekonomi Khusus Hingga Jadi Kunci Ekonomi Hijau terbaru hari ini 2024-12-10 15:47:52 dari sumber yang terpercaya
Baca lebih lajut »
5 Ide Dekorasi Natal yang Meriah Tanpa Pohon NatalAda banyak alternatif dekorasi yang tetap bisa menghadirkan suasana Natal tanpa harus menggunakan pohon Natal seperti pada umumnya.
Baca lebih lajut »
Operasi Militer Israel di Gaza: Natal Perayaan Natal Palestina BatasiLebih dari 820 warga Palestina tewas dalam operasi militer Israel selama 22 hari di Gaza utara. Genosida ini menyebabkan perayaan Natal di Palestina dibatasi hanya pada ritual keagamaan, tanpa acara khusus. Hal ini serupa dengan perayaan Natal tahun lalu saat Israel juga menggempur Palestina.
Baca lebih lajut »
Kreasi Unik Natal di The Sunan Hotel Solo Pohon Natal dari Kue Sus PerancisThe Sunan Hotel Solo menyemarakkan perayaan Natal dan Tahun Baru 2024 dengan menghadirkan pohon Natal unik yang terbuat dari kue sus Perancis croquembouche
Baca lebih lajut »
Sambut Natal dan Tahun Baru, Antam Hadirkan Emas Batangan Gift Series, Hadiah Natal Bernilai InvestasiSebentar lagi Natal dan Tahun Baru 2025!
Baca lebih lajut »