Berdasarkan catatan AJI, setidaknya terjadi 14 kasus kekerasan terhadap jurnalis dalam serangkaian demonstrasi mahasiswa.
TEMPO.CO, Jakarta - Aliansi Jurnalis Independen atau AJI Indonesia meminta Polri meniru TNI dalam mempertanggungjawabkan tindakan kekerasan terhadap jurnalis oleh anggotanya.Ketua Bidang Advokasi AJI Indonesia Sasmito Madrim menerangkan pernah ada anggota TNI yang melakukan tindakan kekerasan terhadap jurnalis di Medan. Kemudian prajurit itu divonis 6 bulan kurungan.'Meskipun sedikit kami apresiasi, karena ada sanksi,' ujarnya di Bundaran HI, Jakarta Pusat pada Ahad, 29 September 2019.
Ia menjelaskan, anggota Polri yang melakukan tindakan kekerasan terhadap jurnalis hampir tidak pernah mendapat sanksi, seperti denda, skorsing, atau kurungan badan.'Kami berharap aparat Kepolisian yang melakukan kekerasan diadili di pengadilan.'Berdasarkan catatan AJI, setidaknya terjadi 14 kasus kekerasan terhadap jurnalis dalam serangkaian demonstrasi mahasiswa di sejumlah daerah yang menolh RKUHP dan revisi UU KPK.
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
AJI Desak Polisi Usut Dugaan Kekerasan dan Teror terhadap JurnalisAliansi Jurnalis Independen mendesak polisi mengungkap kasus kekerasan yang menimpa jurnalis. AJI juga mengimbau perusahaan media aktif melakukan advokasi kepada jurnalis. Ini kata mereka: AJI Jurnalis
Baca lebih lajut »
AJI: Polisi Dominasi Kekerasan Terhadap WartawanAJI mencatat sejak Mei 2017 hingga 2018 ada 24 kasus kekerasan wartawan yang dilakukan polisi. Sementara sepanjang 2019 ada 26 kasus serupa.
Baca lebih lajut »
Tuntut Polisi Hentikan Kasus Dandhy Laksono, AJI Gelar Aksi Jalan MundurAliansi Jurnalis Independen (AJI) Jakarta menuntut dihentikannya kasus yang menimpa Dhandy Dwi Laksono. AJI menilai kasus tersebut merupakan bentuk kriminilisasi. Begini aksi mereka: AJI DhandyDwiLaksono
Baca lebih lajut »
AJI Minta Kriminalisasi Dandhy Laksono DihentikanAJI melakukan aksi jalan mundur sebagai simbol kemunduran demokrasi di Indonesia saat ini.
Baca lebih lajut »