Kekerasan Negara Atas Nama 'Food Estate'

Ketahanan Pangan Berita

Kekerasan Negara Atas Nama 'Food Estate'
AnalisisKerusakan LingkunganLumbung Pangan
  • 📰 hariankompas
  • ⏱ Reading Time:
  • 84 sec. here
  • 11 min. at publisher
  • 📊 Quality Score:
  • News: 65%
  • Publisher: 70%

Semua kajian itu memperlihatkan bahwa Food Estate lebih banyak membawa kerugian, bahkan kekerasan, terhadap masyarakat.

Menteri Koordinator Maritim dan Investasi Luhut Pandjaitan juga membawa topik ini dalam pertemuan dengan Menteri Luar Negeri China Wang Yi, 26 April 2024, di Labuan Bajo, Pulau Komodo, Nusa Tenggara Timur.

nasional. Namun, di balik semua janji manis ini, banyak sisi gelap perlu dipertimbangkan secara serius.Sesungguhnya, sebelum pergelaran Pilpres 2024 berlangsung, setidaknya ada tujuh kajian yang terkait langsung dengan Food Estate , yang dirilis oleh beberapa lembaga nonpemerintah dan lembaga lainnya yang peduli terhadap lingkungan.

Ada pula kajian ”Food Estate: Perampasan Kontrol dan Indikasi Pelanggaran Hak atas Pangan dan Gizi ” disusun oleh FIAN Indonesia, KSPPM, Bitra Indonesia, Petrasa, dan Konsorsium Pembaruan Agraria. Kajian ini dirilis pada Februari 2022. Semua kajian itu memperlihatkan adanya ancaman terhadap lingkungan, keanekaragaman hayati, dan kehidupan rakyat atas hak pangan dan hak atas ruang hidup.

Informasi terbatas dari Pemerintah Indonesia mengindikasikan adanya tiga usulan proyek Food Estate yang keseluruhan membutuhkan total lahan sekitar 770.000 hektar di Kalimantan Tengah, 2 juta hektar di Papua, dan 32.000 hektar di Sumatera Utara. Bahkan, sejak masa pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, pemerintah melalui proyek Merauke Integrated Food and Energy Estate telah menyebabkan berbagai konflik dengan masyarakat adat yang tanahnya telah diserahkan kepada perusahaan transnasional tanpa konsultasi dengan mereka.

Program ini juga mengikis komoditas pangan lokal karena berkurangnya lahan menanam tanaman pangan tradisional masyarakat setempat. Food Estate hanya mengizinkan konversi ke perkebunan industri, bukan untuk petani lokal.Pembukaan lahan di Papua untuk Lumbung Pangan bisa membuat masyarakat adat kehilangan kebun dan sumber makanan penting lainnya, seperti tempat berburu dan dusun sagu.

Berita ini telah kami rangkum agar Anda dapat membacanya dengan cepat. Jika Anda tertarik dengan beritanya, Anda dapat membaca teks lengkapnya di sini. Baca lebih lajut:

hariankompas /  🏆 8. in İD

Analisis Kerusakan Lingkungan Lumbung Pangan Food Estate Uli Arta Siagian Sdgs SDG16-Perdamaian Keadilan Dan Kelembagaan Yang Tangguh

Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama

Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.

Spanyol dan Negara-Negara Eropa Ini Pertimbangkan Mengakui Negara PalestinaSpanyol dan Negara-Negara Eropa Ini Pertimbangkan Mengakui Negara PalestinaJPNN.com : Sejumlah negara anggota Uni Eropa mempertimbangkan rencana untuk mengakui negara Palestina pada 21 Mei
Baca lebih lajut »

Banjir Bandang Tewaskan 300 Orang di AfghanistanBanjir Bandang Tewaskan 300 Orang di AfghanistanBanyak negara yang dilanda banjir parah saat ini termasuk negara-negara yang paling miskin di dunia.
Baca lebih lajut »

Eropa dan AS Akan Gelar Pemilu, Apa Pengaruhnya Terhadap Investasi di Indonesia? Berikut AnalisisnyaEropa dan AS Akan Gelar Pemilu, Apa Pengaruhnya Terhadap Investasi di Indonesia? Berikut AnalisisnyaKepala negara mungkin akan berubah di 10 negara, dan 11 negara mungkin akan mengalami perubahan parlementer.
Baca lebih lajut »

Dinas Pendidikan Turunkan Tim Usut Dugaan Kekerasan di SMA Terpadu Wira Bhakti GorontaloDinas Pendidikan Turunkan Tim Usut Dugaan Kekerasan di SMA Terpadu Wira Bhakti GorontaloKasus kekerasan di lingkungan sekolah dapat ditangani oleh Tim Pencegahan dan Penanganan Kekerasan
Baca lebih lajut »

KemenPPPA Kecam Kasus Mutilasi Istri di Ciamis dan Pembunuhan Perempuan di CikarangKemenPPPA Kecam Kasus Mutilasi Istri di Ciamis dan Pembunuhan Perempuan di CikarangKejadian kekerasan dalam rumah tangga menunjukkan perempuan masih sangat rentan menjadi korban kekerasan
Baca lebih lajut »

6 Alasan Anda Membutuhkan Terapi Pasca Mengalami Kekerasan Verbal, Kembalikan Harga Diri dan Identitas6 Alasan Anda Membutuhkan Terapi Pasca Mengalami Kekerasan Verbal, Kembalikan Harga Diri dan IdentitasKekerasan verbal adalah bentuk kekerasan yang melibatkan penggunaan kata-kata untuk menyakiti orang lain.
Baca lebih lajut »



Render Time: 2025-02-21 23:16:39