KEJAKSAAN Agung (Kejagung) terus mengusut kasus dugaan tindak pidana korupsi pada pengelolaan kegiatan usaha komoditi emas tahun 2010 sampai dengan 2022.
Direktur Penyidikan Jaksa Agung Muda Pidana Khusus Kejagung, Kuntadi, memastikan kasus impor emas ini mengakibatkan kerugian keuangan negara.
“Mohon maaf saya secara teknis belum bisa jelaskan karena baru kita mulai, namun secara garis besar bahwa telah terjadi impor emas yang diduga perlakuannya tidak sebagaimana mestinya sehingga ada dugaan akibat perlakuan tersebut mengakibatkan kerugian keuangan negara,” ucap Kuntadi, di Gedung Kejagung, Jakarta, Senin .Mengenai jumlahnya, Kuntadi juga menerangkan pihaknya belum bisa menjawab lantaran masih dilakukan penyelidikan dan pendalaman lebih lanjut.
“Di beberapa tempat sudah dilakukan penggeledahan dan diambil beberapa dokumen yang kami pandang terkait dugaan korupsi yang kami tangani,” tegasnya.Kapuspenkum Kejagung, Ketut Sumedana menambahkan bahwa salah satu lokasi penggeledahan merupakan kantor Bea Cukai. Namun, Ketut tak menjelaskan lebih detail terkait kantor Bea Cukai mana yang jadi target penggeledahan penyidik Kejagung.
Penyidik Kejagung juga telah melakukan penggeledahan di beberapa tempat, yakni Pulogadung, Pondok Gede, Cinere Depok, Pondok Aren Tangerang Selatan, hingga Surabaya.Dari hasil penggeledahan sementara, Ketut menuturkan penyidik telah memperoleh dan menyita beberapa dokumen penting serta barang bukti elektronik yang diduga berkaitan dengan perkara dugaan korupsi impor emas.
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Subsidi Terus Diberikan, Penjualan Motor Listrik Terus Meningkat!Peminta motor listrik kebanyakan dari kelompok milenial, pelajar, hingga driver ojek online.
Baca lebih lajut »
Polisi Terus Dalami Kasus Penembakan Puskesmas di SlemanTim gabungan Polresta Sleman dan Polda DIY intensif melakukan penyelidikan guna mengungkap pelaku sekaligus motif dari penembakan Puskesmas Depok 1, Sleman.
Baca lebih lajut »
Kasus Penyakit Mematikan Naik Terus, Kemenkes: Konsumsi GGL Orang Indonesia Melebihi Batas WajarGaya hidup serba instan meningkatkan risiko penyakit berbahaya. Data Kementerian Kesehatan (Kemenkes) menunjukkan, tren kasus penyakit hipertensi, kanker, stroke, diabetes melitus dan ginjal kronis terus meningkat dari tahun ke tahun.
Baca lebih lajut »
PEMA USU Desak KPK Usut Kasus Dugaan 'Mahasiswa Siluman' di USUPEMA USU menggelar aksi teatrikal di Lapangan Merdeka (Depan Kantor Pos), Jumat (12/5/2023). Aksi ini merupakan bentuk kekecewaan mereka terhadap bobroknya pendidikan di Sumatera Utara.
Baca lebih lajut »
Diduga Peras Keluarga Tersangka Kasus Narkoba, Kejagung Copot Jaksa Nakal di BatubaraSeorang oknum jaksa berinisial EKT alias Y, yang bertugas di Kejari Batubara, Sumatera Utara, diduga memeras guru yang anaknya terjerat kasus narkoba. Menanggapi kasus ini, Jaksa Agung RI Sanitiar Burhanuddin memerintahkan Kejaksaan Tinggi Sumatera Utara (Kejatisu), untuk memeriksa secara objektif o
Baca lebih lajut »