Pasar Malam Keelung di Taiwan menawarkan pengalaman kuliner yang unik dan memikat. Sepanjang lorong yang dipenuhi penjual makanan, pengunjung dapat menemukan aneka hidangan lezat dari ayam goreng hingga tempura, disajikan dengan jelas di hadapan pelanggan. Pasar malam ini juga memiliki keunikan tersendiri karena berbagi jalan trotoar dengan toko-toko baju dan kelontong. Di tengah hiruk pikuk pasar malam, terdapat Kuil Dianji yang megah, menambah kesan kearifan lokal di tempat ini.
Gerimis dan angin dingin menyambut rombongan ketika turun dari bus, setiba di Pasar Malam Keelung, Taiwan, sore itu. Wangi makanan serta kepulan asap langsung terlihat ketika mata menatap sepotong jalan yang mulai dipenuhi pejalan kaki. Sayangnya, jejeran ratusan lentera berwarna kuning dan merah di sepanjang jalan ini tidak menyala. Ah, andai saja lampu lampion itu menyala, tempat ini pasti syahdu di tengah rintik hujan dan wangi aneka makanan.
Sore itu kami sengaja mengakhiri perjalanan beberapa hari di Taiwan dengan mengunjungi Pasar Malam Keelung ini. Terletak di Jalan Renson, mungkin lebih tepat disebut gang dibanding jalan, mengingat sempit dan berjubelnya penjual makanan di kiri dan kanan jalan sepanjang kurang lebih 400 meter. Tempat ini unik karena penjual makanan di sini berbagi jalan trotoar dengan deretan toko baju maupun toko kelontong. Menjelang sore menuju malam, pengunjung yang menikmati makanan di kursi dan meja-meja kecil biasanya makin banyak, sedangkan pertokoan makin malam mulai menutup tokonya satu per satu. Gerimis yang berubah menjadi hujan membuat lorong antara pertokoan dan pedang makanan makin padat berdesakan. Wangi makanan juga makin kencang tercium hidung. Untuk memberi petunjuk pengunjung tidak fasih berbahasa setempat, tiap toko biasanya memasang tanda berupa gambar. Ada gambar ayam, babi, atau kepiting di depan tokonya. Pengunjung memilih berdasarkan selera masing-masing. Aneka hidangan populer, seperti tempura, roti lapis atau sosis, dan banyak lagi. Suasana di salah satu pedagang makanan di Pasar Malam Keelung. Ciri khas Pasar Malam Keelung adalah para pedagangnya menyajikan semua hidangan mereka dengan jelas di hadapan pelanggan. Setiap hidangan yang disajikan di pasar malam memiliki cita rasa dan sejarahnya sendiri. Meja tempat menaruh makanan yang dijajakan memamerkan berbagai macam hidangan yang terbuat dari beras, tepung, dan kacang-kacangan, serta makanan laut, daging, makanan penutup, dan makanan beku.Di jalan ini juga terdapat Kuil Dianji, kuil terbesar di Keelung. Kuil yang terletak di tengah pasar malam yang ramai di pusat kota ini konon sudah populer di kota ini sejak tahun 1875 dengan tempat peribadatannya untuk dewa yang dikenal sebagai Raja Changchou Yang Bijak. Berbagai simbol dengan warna emas, lentera merah, serta gambar pejuang dan ular beraneka warna menghiasi bagian dalam kuil ini. Berdasarkan sejarah, kuil ini dibangun secara bertahap selama bertahun-tahun hingga penyelesaian akhir pada tahun 1923. Kuil ini juga sempat dipugar beberapa kali setelah mengalami kerusakan pada Perang Dunia II. Letak geografisnya yang dekat dengan pelabuhan laut terpenting di Taiwan membuat kota ini ramai akan wisatawan internasional maupun pekerja pelabuhan. Selain itu, jarak yang hanya sekitar 40 menit dari kota Taipei membuat Keelung menjadi destinasi favorit wisata kuliner malam hari. Hujan yang turun tiba-tiba membuat pengunjung mempercepat langkah agar terhindar dari hujan. Tampaknya, keputusan untuk mengakhiri rangkaian perjalanan di tempat ini adalah keputusan yang tepat. Sebanyak 200-an penjual makanan di sepanjang lorong ini menjadi pilihan menu menutup makan malam di Taiwan, karena esoknya rombongan bertolak kembali ke Indonesia.
KEELING NIGHT MARKET TAIWAN CULINARY TRADITIONAL FOOD FOOD STALLS KUIL DIANJI
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Menu Penutup di KeelungPasar Malam Keelung menjadi akhir perjalanan selama beberapa hari di Taiwan.
Baca lebih lajut »
Perumda Pasar sosialisasikan rencana pemindahan pedagang Pasar AnyarPerumda Pasar Kota Tangerang mengungkapkan telah melakukan sosialisasi kepada pedagang mengenai pemindahan ke Pasar Anyar yang direncanakan pada ...
Baca lebih lajut »
Stablecoin Tembus Rekor Kapitalisasi Pasar USD 200 Miliar, Lirikuditas Naik Dukung Pasar KriptoPasar stablecoin mencapai rekor baru dengan kapitalisasi pasar sebesar USD 200 miliar, menandai peningkatan signifikan sejak awal November. Tether (USDT) dan USD Coin (USDC) mendominasi pasar, dengan likuiditas yang meningkat. Tren ini diyakini akan mendorong pertumbuhan pasar kripto secara luas. Tether juga mengumumkan perluasan jangkauan stablecoin ke jaringan Bitcoin melalui Lightning Network, yang dapat meningkatkan adopsi Bitcoin dan transaksi global.
Baca lebih lajut »
Pameran INACRAFT 2025, Membuka Peluang Pasar InternationalPameran INACRAFT mempromosikan produk kerajinan Indonesia, meningkatkan pasar domestik, dan membuka peluang pasar internasional
Baca lebih lajut »
Pelantikan Trump Diklaim Bakal Berdampak Positif, IHSG MenguatPelaku pasar saham dan keuangan bersikap 'wait and see' menjelang pelantikan Donald Trump. IHSG menguat 16,08 poin atau 0,22 persen ke posisi 7.170,74. Ekonom Keuangan dan Praktisi Pasar Modal, Hans Kwee, menyatakan bahwa pasar Indonesia cenderung menunggu pernyataan dan kebijakan yang akan diambil oleh Trump. Pelantikan Trump diperkirakan akan memberikan dampak positif bagi perekonomian AS. Namun, ada kekhawatiran bahwa kebijakan proteksionisme yang mungkin diterapkan oleh Trump dapat berdampak negatif pada pasar saham Indonesia.
Baca lebih lajut »
PAPERA Dorong Pembentukan Satgas Pasar untuk Stabilitas EkonomiKetua Umum PAPERA Don Muzakir mendesak pemerintah untuk membentuk Satuan Tugas (Satgas) Pasar di setiap pasar guna menjamin kelangsungan ekosistem perdagangan yang sehat dan berdaya saing. Dalam pertemuan dengan Menteri Perdagangan Budi Santoso, Don Muzakir menekankan pentingnya Satgas Pasar untuk menjaga stabilitas ekonomi rakyat dan merespons lebih cepat permasalahan di pasar tradisional seperti peredaran barang kadaluarsa, barang oplosan, penimbunan, dan ancaman premanisme.
Baca lebih lajut »