Pesawat Jeju Air mengalami kecelakaan saat mendarat di Bandara Internasional Maun, Korea Selatan, mengakibatkan 179 kematian. Pilot menerima peringatan tentang risiko tabrakan dengan burung tiga menit sebelum kejadian. Penyelidikan sedang berlangsung untuk menentukan penyebab kecelakaan ini.
Penyelidikan atas kecelakaan pesawat Jeju Air yang menelan banyak korban di Korea Selatan sedang berjalan, namun para ahli telah mempertanyakan apakah tabrakan dengan burung bisa menyebabkan kerusakan pada kolong pesawat. Hanya dua dari 181 orang di dalam pesawat Jeju Air 7C2216 yang selamat pada Minggu pagi, 29 Desember 2024, setelah pesawat melakukan pendaratan darurat yang gagal di bandara Internasional Maun Korea Selatan .
Pesawat itu terbang dari ibu kota Thailand, Bangkok, membawa puluhan wisatawan Natal. Di antara penumpang ada lima anak di bawah usia 10 tahun, termasuk seorang anak berusia tiga tahun. Korban selamat adalah dua awak pesawat yang duduk di bagian belakang pesawat. Insiden tersebut mengakibatkan jumlah kematian tertinggi akibat kecelakaan pesawat di tanah Korea Selatan dalam sejarah negara tersebut, yang memiliki catatan keselamatan penerbangan yang kuat selama dua dekade terakhir. 'Mengapa pemadam kebakaran tidak meletakkan busa di landasan pacu? Mengapa mereka tidak hadir saat pesawat mendarat? Dan mengapa pesawat mendarat begitu jauh di landasan pacu? Dan mengapa ada dinding bata di ujung landasan pacu?' kata editor Airline News Geoffrey Thomas dikutip Independent, Minggu, 29 Desember 2024. Pejabat Korea Selatan mengatakan mereka sedang menyelidiki penyebab kecelakaan tersebut, termasuk kemungkinan tabrakan dengan burung, karena ternyata pengendali lalu lintas udara telah memperingatkan pilot tentang risiko tabrakan tiga menit sebelum pesawat menabrak landasan pacu. Semenit setelah peringatan tersebut, pilot mengeluarkan perintah mayday. Menurut media lokal, seorang penumpang dalam penerbangan itu mengirim pesan teks kepada anggota keluarga yang mengatakan bahwa seekor burung 'tersangkut di sayap' dan pesawat itu tidak dapat mendara
Kecelakaan Pesawat Korea Selatan Jeju Air Pendaratan Darurat Tabrakan Burung
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Pesawat Jeju Air Jatuh di Korea Selatan, Presiden Digantung JabatanPesawat Jeju Air jatuh saat mendarat di Korea Selatan, satu orang selamat. Presiden Yoon Suk Yeol digantung jabatannya dan dituding memberikan perintah untuk menggunakan senjata terhadap anggota parlemen.
Baca lebih lajut »
Pesawat Jeju Air Terhempas Saat Pendaratan Darurat di Korea SelatanRekaman viral menunjukkan pesawat Jeju Air mencoba mendarat tanpa roda pendarat yang turun. Pesawat mengalami kecelakaan dan menimbulkan kebakaran saat gagal mengurangi kecepatan selama pendaratan darurat. Presiden Sementara Korea Selatan memerintahkan operasi penyelamatan maksimal.
Baca lebih lajut »
Kecelakaan Pesawat Jeju Air di Bandara Muan Korea SelatanPesawat Jeju Air dengan 181 orang onboard mengalami kecelakaan saat mendarat di Bandara Muan, Korea Selatan. 28 penumpang dinyatakan tewas, 2 selamat, sisanya statusnya belum dikonfirmasi. Serangan burung diduga menjadi penyebab malfungsi landing gear.
Baca lebih lajut »
Pesawat Jeju Air Jatuh di Korea Selatan, 28 TewasPesawat Jeju Air yang membawa 181 orang jatuh saat mendarat di Bandara Internasional Muan, Korea Selatan, pada Minggu pagi. 28 orang tewas dalam kecelakaan tersebut, dengan kemungkinan jumlah korban akan bertambah.
Baca lebih lajut »
Kecelakaan Pesawat Jeju Air di Bandara Muan, Korea Selatan: 28 TewasPesawat Jeju Air mengalami kecelakaan di Bandara Muan, Korea Selatan, mengakibatkan sedikitnya 28 korban jiwa. Roda pesawat yang tidak berfungsi menyebabkan kecelakaan dan kebakaran hebat.
Baca lebih lajut »
Pesawat Jeju Air Tergelincir di Bandara Muan, Korea SelatanPesawat Jeju Air mengalami kecelakaan saat mendarat di Bandara Internasional Muan di Korea Selatan, mengakibatkan 28 orang tewas. Penyebab kecelakaan diduga karena kontak dengan burung.
Baca lebih lajut »