Kebijakan kontraktif adalah langkah pemerintah untuk mengurangi jumlah uang beredar. Pelajari pengertian, tujuan, dan dampaknya bagi perekonomian.
Kebijakan kontraktif adalah strategi ekonomi yang diterapkan oleh pemerintah atau bank sentral untuk mengurangi jumlah uang beredar dalam perekonomian. Kebijakan ini bertujuan untuk mengendalikan inflasi dan menstabilkan nilai mata uang. Pada dasarnya, kebijakan kontraktif merupakan kebalikan dari kebijakan ekspansif yang bertujuan meningkatkan jumlah uang beredar.
Penting untuk dicatat bahwa pencapaian tujuan-tujuan ini memerlukan implementasi yang hati-hati dan seimbang. Kebijakan kontraktif yang terlalu agresif dapat menyebabkan perlambatan ekonomi yang tidak diinginkan. Oleh karena itu, pembuat kebijakan harus mempertimbangkan dengan cermat kondisi ekonomi saat ini dan potensi dampak jangka panjang sebelum menerapkan kebijakan kontraktif.
Pengurangan belanja pemerintah: Pemerintah mengurangi pengeluaran untuk proyek-proyek publik atau program sosial. Pengetatan persyaratan pinjaman: Meningkatkan standar untuk pemberian pinjaman, seperti rasio loan-to-value yang lebih ketat untuk pinjaman properti. Penerapan countercyclical capital buffer: Meningkatkan persyaratan modal bank selama periode pertumbuhan kredit yang cepat.
Pemilihan dan kombinasi instrumen-instrumen ini tergantung pada kondisi ekonomi spesifik, struktur sistem keuangan, dan tujuan kebijakan yang ingin dicapai. Efektivitas masing-masing instrumen dapat bervariasi tergantung pada konteks ekonomi dan institusional suatu negara. Oleh karena itu, pembuat kebijakan harus mempertimbangkan dengan cermat dampak potensial dari setiap instrumen sebelum menerapkannya.
Kebijakan kontraktif sering kali menyebabkan penguatan nilai mata uang domestik terhadap mata uang asing. Ini terjadi karena: Penting untuk dicatat bahwa dampak kebijakan kontraktif dapat bervariasi tergantung pada kondisi ekonomi spesifik suatu negara, timing implementasi, dan intensitas kebijakan. Selain itu, dampak jangka pendek dan jangka panjang mungkin berbeda, dengan beberapa efek negatif jangka pendek yang diharapkan akan menghasilkan stabilitas dan pertumbuhan yang lebih berkelanjutan dalam jangka panjang.
Bank sentral juga secara bertahap menaikkan suku bunga acuan dari 2,5% pada 2013 menjadi 3,5% pada 2014, sebelum menurunkannya kembali ke 1% pada 2019.Inflasi tetap terkendali dalam kisaran target.Contoh-contoh ini menunjukkan bahwa penerapan kebijakan kontraktif dapat bervariasi dalam hal intensitas, durasi, dan kombinasi instrumen yang digunakan. Dampaknya juga beragam, tergantung pada kondisi ekonomi spesifik masing-masing negara dan faktor-faktor eksternal.
Komunikasi yang jelas dari pembuat kebijakan sangat penting untuk mengelola ekspektasi pasar dan meminimalkan gejolak ekonomi. Contoh: Bank of England menaikkan suku bunga secara bertahap antara 2003-2007 untuk mengendalikan pertumbuhan kredit yang cepat dan inflasi harga rumah.Situasi: Ketika nilai mata uang domestik mengalami penurunan tajam terhadap mata uang asing.Depresiasi yang cepat dapat menyebabkan inflasi impor dan ketidakstabilan ekonomi.
Contoh: Federal Reserve AS mulai menaikkan suku bunga secara bertahap pada 2015 setelah hampir satu dekade suku bunga mendekati nol.Situasi: Ketika ekonomi mengalami ketidakseimbangan struktural, seperti ketergantungan berlebihan pada sektor tertentu.Kebijakan kontraktif dapat membantu mengarahkan sumber daya ke sektor-sektor yang lebih produktif.Contoh: China menerapkan kebijakan pengetatan kredit untuk mengurangi ketergantungan pada investasi infrastruktur dan properti.
Penting untuk dicatat bahwa keputusan untuk menerapkan kebijakan kontraktif harus didasarkan pada analisis menyeluruh terhadap kondisi ekonomi. Pembuat kebijakan harus mempertimbangkan trade-off antara mengendalikan inflasi atau risiko finansial dengan potensi dampak negatif pada pertumbuhan ekonomi dan lapangan kerja. Timing dan intensitas kebijakan kontraktif juga sangat penting; kebijakan yang terlalu agresif atau terlalu lambat dapat memiliki konsekuensi yang tidak diinginkan.
Gelembung aset yang didorong oleh faktor non-ekonomi mungkin kurang responsif terhadap kebijakan kontraktif.Kebijakan kontraktif dapat efektif dalam memperlambat pertumbuhan ekonomi yang terlalu cepat, mencegah overheating. Kemampuan untuk fine-tuning kebijakan dapat membantu mencapai keseimbangan yang tepat antara pengendalian inflasi dan pertumbuhan ekonomi.Terlalu sering mengubah arah kebijakan dapat menciptakan ketidakpastian dan mengurangi efektivitas.9. Interaksi dengan Kebijakan FiskalKebijakan kontraktif moneter dapat lebih efektif jika didukung oleh kebijakan fiskal yang sejalan.Konflik antara kebijakan moneter dan fiskal dapat mengurangi efektivitas keduanya.10.
Tanpa pengendalian, pertumbuhan yang terlalu cepat dapat menyebabkan ketidakstabilan ekonomi yang lebih besar di masa depan.Kebijakan kontraktif dapat menyebabkan peningkatan pengangguran karena perusahaan mengurangi produksi dan investasi.Argumen Pendukung: Stabilitas harga jangka panjang yang dicapai melalui kebijakan kontraktif dapat meningkatkan stabilitas keuangan secara keseluruhan.8. Keterbatasan dalam Mengatasi Masalah StrukturalKebijakan kontraktif mungkin tidak efektif dalam mengatasi masalah ekonomi struktural yang mendasar.
Struktur kelembagaan yang kuat dan mandat yang jelas dapat membantu menjaga independensi bank sentral. Juga dapat diterapkan untuk mengoreksi ketidakseimbangan ekonomi seperti defisit neraca pembayaran yang besar atau gelembung aset.Kebijakan kontraktif cenderung meningkatkan suku bunga. Suku bunga yang lebih tinggi dapat menarik investasi asing, meningkatkan permintaan terhadap mata uang domestik.Kebijakan kontraktif dapat meningkatkan tingkat pengangguran dalam jangka pendek.
Negara maju umumnya memiliki lebih banyak ruang untuk maneuver dalam menerapkan kebijakan kontraktif tanpa menyebabkan guncangan ekonomi yang besar.Kebijakan kontraktif moneter sering dikombinasikan dengan kebijakan fiskal yang ketat, seperti pengurangan belanja pemerintah atau kenaikan pajak. Ini termasuk peningkatan rasio cadangan wajib bank, operasi pasar terbuka untuk menyerap likuiditas, dan kebijakan makroprudensial lainnya.Kebijakan kontraktif cenderung mengurangi investasi bisnis karena meningkatkan biaya pinjaman.
Namun, kebijakan kontraktif tetap dianggap sebagai alat utama untuk mengendalikan inflasi di sebagian besar ekonomi modern.Globalisasi dapat mengurangi efektivitas kebijakan kontraktif domestik karena aliran modal internasional yang lebih bebas.
Ekonomi Keuangan Pemerintahan Politik Bisnis Investing Perdagangan
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Gibran Curhat Surat ke Nadiem Soal Masalah Pendidikan Belum DitanggapiMenurut Gibran, isi surat itu adalah keluhan-keluhannya sebagai wali kota terkait kebijakan-kebijakan pendidikan.
Baca lebih lajut »
Besar Sudut Lancip Adalah Konsep Geometri, Ini Pengertian, Ciri, dan ContohnyaBesar sudut lancip adalah kurang dari 90 derajat. Pelajari pengertian, ciri-ciri, dan contoh sudut lancip dalam kehidupan sehari-hari di sini.
Baca lebih lajut »
Akta Notaris Adalah Dokumen Hukum Resmi, Ini Pengertian, Jenis, dan FungsinyaAkta notaris adalah dokumen hukum resmi yang dibuat oleh notaris. Pelajari pengertian, jenis, fungsi, dan kekuatan hukum akta notaris di sini.
Baca lebih lajut »
Landai Adalah: Pengertian, Karakteristik, dan Manfaatnya dalam Berbagai BidangPelajari tentang landai, karakteristiknya, dan manfaatnya di berbagai bidang. Temukan tips membuat permukaan landai dan aplikasinya dalam kehidupan sehari-hari.
Baca lebih lajut »
Reassurance Adalah: Pengertian, Manfaat, dan Penerapannya dalam Kehidupan Sehari-hariPelajari tentang reassurance, teknik pemberian dukungan dan penguatan yang penting dalam konseling dan komunikasi interpersonal sehari-hari.
Baca lebih lajut »
Landasan Filosofis Adalah: Pengertian, Fungsi, dan Penerapannya dalam Berbagai BidangLandasan filosofis adalah dasar pemikiran yang melandasi suatu konsep atau kebijakan. Pelajari pengertian, fungsi, dan penerapannya dalam berbagai bidang.
Baca lebih lajut »