Keberlanjutan ekonomi dan konservasi di kebun raya daerah

Indonesia Berita Berita

Keberlanjutan ekonomi dan konservasi di kebun raya daerah
Indonesia Berita Terbaru,Indonesia Berita utama
  • 📰 antaranews
  • ⏱ Reading Time:
  • 159 sec. here
  • 4 min. at publisher
  • 📊 Quality Score:
  • News: 67%
  • Publisher: 78%

Keberlanjutan upaya konservasi koleksi tumbuhan di kebun raya daerah dapat terwujud dengan adanya dukungan dan keberlanjutan ekonomi. Pengelola serta ...

Sejumlah warga menggunakan sepeda listrik di pedestrian Kebun Raya Bogor, Jawa Barat, Jumat . ANTARA FOTO/Arif Firmansyah/YU

Konsep ekonomi yang dikembangkan dari suatu kawasan kebun raya mengedepankan konservasi, pendidikan, dan pertumbuhan ekonomi lokal yang melibatkan masyarakat sekitar. Kebun raya berdasarkan Peraturan Presiden Nomor 93/2011 adalah kawasan konservasi tumbuhan secara ex situ yang memiliki koleksi tumbuhan terdokumentasi dan ditata berdasarkan pola klasifikasi taksonomi, bioregion, tematik, atau kombinasi dari pola-pola tersebut untuk tujuan kegiatan konservasi, penelitian, pendidikan, wisata dan jasa lingkungan.

Seiring dengan perkembangan waktu, peningkatan laju penurunan keanekaragaman jenis tumbuhan dan kerusakan ekosistem alami di Indonesia mendorong Kebun Raya Indonesia untuk semakin berperan aktif dalam kegiatan pelestarian tumbuhan. Pembangunan kebun raya di daerah tertuang dalam RPJMN 2015-2019 sebagai salah satu Agenda Pembangunan Nasional sekaligus salah satu arah dan kebijakan strategi peningkatan dukungan ilmu pengetahuan dan teknologi bagi keberlanjutan dan pemanfaatan sumber daya alam.

Upaya konservasi ex situ tumbuhan Indonesia melalui pembangunan Kebun Raya membutuhkan dukungan sumberdaya yang besar dalam pelaksanaanya. Sejak saat program tersebut dilaksanakan, pengelolaan kebun raya di Indonesia yang awalnya hanya dilakukan oleh LIPI/BRIN menjadi bertambah dengan kebun raya yang dikelola oleh pihak-pihak tersebut.

Asistensi substantial teknis dan manajerial diberikan pada seluruh tahapan penyelenggaraan KRD, mulai dari inisiasi, perencanaan, pembangunan hingga pengelolaan. Saat ini pengelola KRD memiliki nilai, tujuan, dan kepentingan yang beragam. Keragaman tersebut yang kemudian teridentifikasi sebagai salah satu sumber kompleksitas dalam penyelenggaraan KRD.

Pada akhirnya seringkali terjadi konflik antara tujuan konservasi dan penelitian dengan wisata dan pendidikan lingkungan.Kesenjangan pemahaman tentang ilmu perkebunrayaan di kalangan pengelola juga turut berkontribusi pada permasalahan penyelenggaraan KRD. Isu lain terkait kepemimpinan di daerah adalah terjadinya pergantian yang sifatnya dinamis dan seringkali berujung pada perubahan kebijakan yang secara langsung mempengaruhi prioritas daerah terhadap pelaksanaan suatu program.

Perdebatan antar keduanya seringkali mengantarkan kebun raya masuk ke dalam posisi yang tidak menguntungkan. Bagi kelompok pro-pelestarian, konservasi tumbuhan koleksi yang diikuti dengan pemanfaatan dalam bentuk penelitian adalah unsur yang paling utama, sedangkan pro-pemanfaatan menitikberatkan pada tujuan wisata dan pendidikan lingkungan di kebun raya.

Manfaat yang diterima oleh masyarakat dari keberadaan kebun raya terlihat dari aspek ekologi, ekonomi, dan sosial. Pembangunan kebun raya di daerah juga erat kaitannya dengan pelestarian nilai-nilai budaya. Pada pengembangannya, beberapa kebun raya menggunakan unsur budaya dalam program-program pendidikan dan pelatihan serta wisata budaya.

Kebun raya sebagai benteng terakhir konservasi tumbuhan yang menyimpan cadangan keanekaragaman hayati tumbuhan Indonesia harus memiliki kemampuan adaptasi yang baik, dan terus berkembang mengikuti dinamika perubahan dunia.

Berita ini telah kami rangkum agar Anda dapat membacanya dengan cepat. Jika Anda tertarik dengan beritanya, Anda dapat membaca teks lengkapnya di sini. Baca lebih lajut:

antaranews /  🏆 6. in İD

Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama

Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.

Lima desa wisata terbaik di dunia, pilihan Organisasi Pariwisata Dunia: Dari keramahan warga, keindahan alam, gua kuno, dan komitmen keberlanjutanLima desa wisata terbaik di dunia, pilihan Organisasi Pariwisata Dunia: Dari keramahan warga, keindahan alam, gua kuno, dan komitmen keberlanjutanDesa-desa itu dipilih berdasarkan sembilan kriteria, termasuk seberapa baik desa tersebut melestarikan (dan menampilkan) lingkungan alamnya, komitmennya terhadap kelestarian ekonomi dan lingkungan, serta konservasi warisan budaya.
Baca lebih lajut »

Mampukah Asia Tenggara Setop Penggunaan PLTU Batu Bara?Indonesia dan Vietnam perlu menyeimbangkan ambisi keberlanjutan dengan kenyataan banyak sistem pembangkit listrik yang telah disetujui untuk dibangun menggunakan batu bara sebagai sumber energi.
Baca lebih lajut »

Jelang Natal dan Tahun Baru, ASDP Siapkan Fasilitas di Pelabuhan BakauheniJelang Natal dan Tahun Baru, ASDP Siapkan Fasilitas di Pelabuhan BakauheniPengelola transportasi angkutan laut telah bersiap menghadapi lonjakan penumpang pada masa libur Natal dan Tahun Baru. Kapal, loket, area parkir, hingga toilet disiapkan demi kenyamanan penumpang.
Baca lebih lajut »

Krisis Keuangan Kebun Binatang Medan, Sudah Tiga Harimau MatiKrisis Keuangan Kebun Binatang Medan, Sudah Tiga Harimau MatiTiga harimau mati di Medan Zoo dalam dua bulan ini. Pakan terutang empat bulan. Karyawan lima bulan tidak digaji.
Baca lebih lajut »

Lima desa wisata terbaik di dunia, pilihan Organisasi Pariwisata Dunia: Dari keramahan warga, keindahan alam, gua kuno, dan komitmen keberlanjutanLima desa wisata terbaik di dunia, pilihan Organisasi Pariwisata Dunia: Dari keramahan warga, keindahan alam, gua kuno, dan komitmen keberlanjutanDesa-desa itu dipilih berdasarkan sembilan kriteria, termasuk seberapa baik desa tersebut melestarikan (dan menampilkan) lingkungan alamnya, komitmennya terhadap kelestarian ekonomi dan lingkungan, serta konservasi warisan budaya.
Baca lebih lajut »



Render Time: 2025-02-19 02:58:26