Permintaan minyak sawit global (CPO) pada tahun depan tetap tinggi meskipun dibalut ketidakpastian perekonomian global.
Bagikan A- A+ Bisnis.com, JAKARTA – Ekonom melihat prospek crude palm oil di pasar ekspor masih prospektif pada tahun depan, meksipun dibayangi resesi global, karena permintaan akan produk turunan CPO diproyeksikan tetap tinggi.
Menurut Heri, dari sisi volume dipastikan dapat stabil atau meningkat, tetapi dari sisi harga belum dapat diprediksi karena dipengaruhi oleh berbagai hal, seperti logistik, kenaikan suku bunga, serta inflasi. Lebih lanjut Heri menyampaikan bahwa resesi yang akan mengguncang sisi permintaan oleh masyarakat dunia tidak akan signifikan untuk produk sawit dan turunannya.
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Jusuf Kalla Yakin Ekonomi Indonesia Kebal Resesi, Benarkah?Perekonomian domestik Indonesia akan diuji di tengah resesi yang terjadi di beberapa negara.
Baca lebih lajut »
Harga Minyak Dunia Turun Dua Persen |Republika OnlinePasar khawatir permintaan bahan bakar akan terhambat karena resesi global.
Baca lebih lajut »
Indonesia Kian Jauh dari 'Hantu' Resesi, Ini Buktinya!Indonesia diyakini tidak akan mengalami resesi, hal telah tergambar dari proyeksi pertumbuhan ekonomi tahun depan.
Baca lebih lajut »
Ancaman Resesi Global, OJK Sebut Stabilitas Jasa Keuangan RI Masih TerjagaOtoritas Jasa Keuangan (OJK) menyebutkan stabilitas lembaga jasa keuangan termasuk perbankan masih terjaga di tengah ancaman resesi global tahun depan.
Baca lebih lajut »
Resesi Global 2023, Ini Ramalan Bos OJK Terkait Industri PerbankanPerbankan bakal berada di bawah bayang-bayang kondisi ekonomi global tahun depan.
Baca lebih lajut »