Setelah sempat menekuni dunia tulis-menulis dan media selama empat tahun, ia justru memutuskan untuk menjadi wirausaha di bidang kerajinan limbah kayu. Ekonomi AdadiKompas
Hal ini dibuktikan Kristiyanto , warga Kelurahan Temanggung, Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah. Ia mengembangkan usaha kerajinan kayu limbah, yang bermula dari sekadar hobi.Kristiyanto, yang disapa Yanto, adalah lulusan Jurusan Pertanian Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 1 Temanggun. Setelah sempat menekuni dunia tulis-menulis dan media selama empat tahun, ia justru memutuskan untuk menjadi wirausaha di bidang kerajinan limbah kayu.
Sebagian besar produk dibuat berdasarkan pesanan konsumen. Dengan berbekal promosi melalui media sosial, produk buatan Yanto melanglang buana, memenuhi permintaan dari seluruh pelosok Nusantara, bahkan sebagian di antaranya ada yang sudah dikirim ke Hong Kong dan Malaysia.Yanto memulai usahanya pada 2014. Ketertarikannya pada kayu bermula ketika pimpinan kantor tempatnya bekerja meminta tolong untuk mencarikan kayu jati belanda.
Usaha itu dilakukan dengan modal Rp 4,3 juta, yang sebagian berasal dari tabungan dan hasil penjualan sepeda motornya. Seluruh usaha dilakukan seorang diri, mengandalkan alat-alat sederhana, seperti mesin serut manual dan peralatan bertukang.Hiasan dinding menjadi produk pertama yang dibuat karena yang terpikir pertama kali. Selain itu, juga merupakan produk paling mudah dibuat.
Penjualan produk terus berlanjut. Tidak hanya menjual stok barang yang ada, Yanto perlahan-lahan juga menerima sejumlah pesanan. Pekerjaan itu dilakukan sebagai sambilan di sela-sela pekerjaan utamanya.Kendati hal itu hanya sebagai sambilan, Yanto tetap berupaya berkarya sebaik-baiknya. Setelah membuat hiasan dinding, dia mengembangkan usaha dengan berkreasi dan membuat lebih banyak variasi produk.
Dengan keyakinan besar, Yanto menjalankan usaha. Ia kemudian merekrut karyawan untuk membantunya mengembangkan usaha. Namun, langkah itu tidak semudah yang dibayangkan. Sebab, membuat karyawan bertahan bekerja bersamanya tidaklah mudah.”Saya tidak bisa membuat mereka bertahan. Setelah dilatih, diajari, sebagian karyawan akhirnya memilih keluar dan membuka usaha sendiri,” ujarnya.
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Pemerintah akan Hapus Slag Nikel dari Daftar Limbah B3Selama ini limbah padat nikel dan baja hanya ditimbun di tambang.
Baca lebih lajut »
Fenomena Api Keluar dari Tanah di Ponorogo Dampak Limbah Jamu?Apa benar api yang keluar dari tanah akibat limbah jamu?
Baca lebih lajut »
TETO Gelar Seminar Limbah Plastik Laut dan Daur Ulang EkonomiTAIPEI Economic and Trade Office (TETO) di Indonesia bersama dengan Centre for South East Asian Studies (CSEAS) menyelenggarakan seminar Marine Plastic Litter and Circular Economy
Baca lebih lajut »
Limbah Karet di Sekitar Pabrik Terbakar, Warga KhawatirKebakaran limbah karet seluas 500 meter persegi, yang berlokasi tak jauh di belakang sebuah pabrik ini, membuat warga khawatir karena dekat pemukiman.
Baca lebih lajut »
Pemerintah Upayakan Olah Limbah SmelterMenurut Darmin, pembahasan soal pemanfaatan smelter itu sudah masuk dalam perumusan. Sebab, saat ini terlalu banyak limbah smelter yang menumpuk.
Baca lebih lajut »
Sungai Bengawan Solo diduga tercemar limbah kimiaSungai Bengawan Solo yang melalui wilayah Kabupaten Ngawi, Jawa Timur, diduga tercemar limbah menyusul tampilan airnya yang berwarna hitam.\r\n\r\nKepala Bidang ...
Baca lebih lajut »