Kaum Urban Kota Penyangga, Habiskan Waktu 5 Jam Perjalanan untuk Kerja di Jakarta

Indonesia Berita Berita

Kaum Urban Kota Penyangga, Habiskan Waktu 5 Jam Perjalanan untuk Kerja di Jakarta
Indonesia Berita Terbaru,Indonesia Berita utama
  • 📰 liputan6dotcom
  • ⏱ Reading Time:
  • 83 sec. here
  • 3 min. at publisher
  • 📊 Quality Score:
  • News: 36%
  • Publisher: 83%

Kaum Urban Kota Penyangga, Habiskan Waktu 5 Jam Perjalanan untuk Kerja di Jakarta: Beberapa pekerja di Jakarta merupakan warga yang tinggal di kota penyangga, misalnya Bekasi, Tangerang, Bogor, hingga Depok.

Liputan6.com, Jakarta - Rutinitas sebagai pengguna KRL Commuter Line sudah dijalaninya sejak dua tahun terakhir. Setelah lulus kuliah pada 2019, Sri Aeni warga Gunung Putri, Kabupaten Bogor bekerja di kawasan Karet, Jakarta Pusat.

Biasanya Sri mengawali harinya dengan bangun lebih awal dibandingkan dengan pekerja yang tinggal di sekitar Jakarta. Pukul 03.30 WIB alarm paginya sudah membangunkannya dan harus mempersiapkan segala kebutuhan yang perlu dibawa untuk kerja. Dari Stasiun Nambo, Sri masih dapat mendapatkan tempat duduk. Mengingat perjalanan yang tidak singkat, tidak jarang dia tertidur dalam perjalanan. Untuk menuju Stasiun Karet diperlukan transit di Stasiun Manggarai memilih menaiki kereta tujuan Stasiun Kampung Bandan-Angke.

Cerita yang sama juga disampaikan oleh Tiara salah satu warga Cisauk, Kabupaten Tangerang. Sebagai pekerja di kawasan Mampang Prapatan, Jakarta Selatan. Setiap harinya dia harus meluangkan waktu hampir lima jam sehari untuk bekerja. Sebelumnya seusai lulus dari Universitas Padjadjaran, Bandung, Jawa Barat pada 2016 dia langsung tinggal di Jakarta untuk bekerja. Namun setelah setahun menikah bersama suaminya memilih tinggal dan mengambil rumah tapak di kawasan Kabupaten Tangerang yang dianggap lebih terjangkau jika dibandingkan sewa rumah atau beli di sekitar Jakarta.

2 dari 2 halamanMasyarakat Dinilai Tak Miliki Budaya Tinggal di Rumah SusunTempat tinggal para pekerja di Jakarta sangat bervariasi. Mulai dari di tengah kota hingga berasal dari beberapa kota penyangga. Misalnya Bekasi, Depok, Bogor, hingga beberapa kota di Provinsi Banten. Kemudian kata dia, perkembangan tata ruang yang tidak memberikan ruang kepada masyarakat untuk tinggal di tengah kota. Saat ini tata ruang yang ada hanya berpihak kepada kelompok menengah ke atas. Yaitu mereka yang memiliki kemampuan finansial yang mencukupi.

Berita ini telah kami rangkum agar Anda dapat membacanya dengan cepat. Jika Anda tertarik dengan beritanya, Anda dapat membaca teks lengkapnya di sini. Baca lebih lajut:

liputan6dotcom /  🏆 4. in İD

Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama

Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.

Hutan Kota GBK jadi Tempat Alternatif Piknik di Tengah JakartaHutan Kota GBK jadi Tempat Alternatif Piknik di Tengah JakartaHutan kota GBK menjadi alternatif warga untuk piknik bersama keluarga ataupun teman di akhir pekan
Baca lebih lajut »

Rodrygo Pastikan Real Madrid Menang Atas Real BetisRodrygo Pastikan Real Madrid Menang Atas Real BetisRodrygo mengamankan poin maksimum untuk tim asuhan Carlo Ancelotti setelah laga memasuki waktu satu jam dengan gol pertamanya musim ini.
Baca lebih lajut »

Bangun Kereta Gantung di IKN, Menhub Akan Gandeng Perusahaan AustriaBangun Kereta Gantung di IKN, Menhub Akan Gandeng Perusahaan AustriaMenhub Budi Karya Sumadi bersama dengan Menteri PPN.Bappenas, menjajaki peluang kerja sama di sektor transportasi, salah satunya kereta gantung di Ibu Kota Negara...
Baca lebih lajut »

Anies Akui Masih Banyak PR Jadikan Jakarta Kota Global | merdeka.comAnies Akui Masih Banyak PR Jadikan Jakarta Kota Global | merdeka.comAnies menambahkan salah satu yang membuat Jakarta dinilai setara dengan kota global lainnya yakni merupakan kota metropolitan terbesar di bagian selatan dunia.
Baca lebih lajut »

Anies Sebut Masih Banyak PR untuk Jadikan Jakarta sebagai Kota GlobalAnies Sebut Masih Banyak PR untuk Jadikan Jakarta sebagai Kota GlobalAnies Sebut Masih Banyak PR untuk Jadikan Jakarta sebagai Kota Global: Gubernur DKI Anies Baswedan mengatakan masih banyak pekerjaan rumah (PR) yang harus dikerjakan untuk menjadikan Jakarta sebagai kota global.
Baca lebih lajut »

Bepergian Sekarang Wajib Booster, Tes PCR dan Antigen Masih Perlu Enggak?Bepergian Sekarang Wajib Booster, Tes PCR dan Antigen Masih Perlu Enggak?Bepergian Sekarang Wajib Booster, Tes PCR dan Antigen Masih Perlu Enggak?: Adanya kewajiban booster untuk perjalanan, tes PCR dan antigen masih perlu atau tidak?
Baca lebih lajut »



Render Time: 2025-03-13 05:50:49