Kementan mendefinisikan petani milenial berusia 19 – 39 tahun
REPUBLIKA.CO.ID, GOWA — Kementerian Pertanian terus membuktikan komitmennya dalam mencetak petani-petani muda di segala penjuru Indonesia, termasuk di provinsi Sulawesi Selatan. Keseriusan Kementan mencetak petani dari generasi milenial diwujudkan dalam sejumlah kebijakan dan program.
“Mahasiswa kami dulunya berangan-angan menjadi PNS. Tapi sekarang sudah tidak lagi. Kami dorong mereka menjadi petani milenial, yaitu agropreneur yang bisa menciptakan lapangan kerja di bidang pertanian,” tandas Syaifuddin. Kesempatan untuk mendapatkan modal tidak hanya diberikan untuk para mahasiswa Polbangtan, tapi juga mahasiswa jurusan pertanian dari perguruan tinggi yang menjadi mitra polbangtan. Untuk mendapatkan modal tersebut, para mahasiswa disyaratkan untuk mengikuti mata kuliah kewirausahaan.
Sejak mencanangkan target mencetak 1 juta petani milenial, Kementan melalui BPPSDMP terus menggiatkan program Penumbuhan dan Penguatan Petani Milenial untuk menumbuhkan minat generasi muda bekerja di bidang pertanian. Sebelum mendapatkan bantuan, kelompok tani milenial terlebih dahulu diberikan pembekalan dan bimbingan teknis sesuai dengan bidang pertanian yang ditekuninya. Bimtek diselenggarakan tidak hanya untuk meningkatkan kapasitas, keterampilan, sikap dan pengetahuan petani, tapi juga mengubah pola pikir dan meningkatkan kapasitas seorang petani ke arah yang lebih modern.
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Pemudik di pelabuhan SBP Tanjungpinang diperkirakan naik 19 persenDinas Perhubungan (Dishub) Provinsi Kepri, memprediksi jumlah arus penumpang di Pelabuhan Sri Bintan Pura (SBP) Tanjungpinang pada Lebaran tahun ini mencapai ...
Baca lebih lajut »
Hari Waisak, Jokowi Ingin Masyarakat SejahteraPeringatan Hari Waisak yang jatuh pada 19 Mei 2019.
Baca lebih lajut »