Lima pedagang Pasar Perumnas Klender, Jakarta Timur (Jaktim) dinyatakan positif virus Corona. Apa penyebabnya? Begini kata petugas: VirusCorona Klender
. Kepala Puskesmas Duren Sawit Rita Wedya Astuti menilai hal itu lantaran protokol kesehatan di pasar belum maksimal dijalankan.
"Belum maksimal. Penggunaan masker di pedagang sama jaga jarak itu masih kurang ya. Pasar kalau mau buka harus ikuti protokol kesehatan, ada cuci tangandijaga," kata Rita ketika dihubungi, Kamis .Rita mengatakan masih banyak pedagang di pasar yang tidak mematuhi protokol kesehatan pencegahan COVID-19. Jaga jarak juga diabaikan oleh para pedagang..
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Jumlah Pedagang Pasar Perumnas Klender Positif Covid-19 Bertambah Jadi 5Usai dilaksanakan tes swab di Pasar Perumnas Klender pada Jumat (22/5/2020) lalu, jumlah pedagang yang positif corona bertambah menjadi lima orang.
Baca lebih lajut »
Puluhan Pedagang Pasar Perumnas Klender Jalani Rapid Test dan SwabTes ini dilakukan menyusul ada tambahan pedagang yang dinyatakan positif Covid-19.
Baca lebih lajut »
5 Pedagang di Lapak Basement Pasar Perumnas Klender Jaktim Positif Corona'Iya, ada yang positif lima di situ. Itu setelah berbarengan kita rapid sama swab PCR ya dua hari sebelum Lebaran,' kata Rita. VirusCorona Klender
Baca lebih lajut »
Ahli China: Pasar Wuhan adalah 'Korban' Klaim Virus CoronaPasar basah di Wuhan adalah korban klaim virus corona. Pada masa awal penyebarannya, pasar Wuhan dituduh jadi tempat penyebaran Covid-19.
Baca lebih lajut »
Ahli China: Pasar Wuhan adalah 'Korban' Virus Corona, Apa Maksudnya?Pasar basah di Wuhan adalah korban klaim virus corona. Pada masa awal penyebarannya, pasar Wuhan dituduh jadi tempat penyebaran Covid-19.
Baca lebih lajut »
Dari Klaster Pasar Kobong Semarang, Keluarga-Tetangga Pedagang Kena CoronaHasil penelusuran dari klaster Pasar Kobong Semarang, ada keluarga pedagang dan tetangganya yang terkena Corona.
Baca lebih lajut »