Ekonom Senior INDEF Faisal Basri menduga tumbangnya sejumlah pabrik tekstil selama beberapa waktu terakhir lantaran dua hal.
."Perusahaan-perusahaan tekstil yang besar-besar di Jawa Barat terutama tidak mau lagi melakukan restrukturisasi mesin karena mahal, bayar PPN , bunga mahal," katanya di Jakarta Pusat, Kamis .Faisal mengatakan sebenarnya ada Komite Anti Dumping Indonesia yang bertugas menangani permasalahan importasi barang dumping. Namun, menurutnya lembaga tersebut hanya diam saja.
Ia pun menanggapi rencana pemerintah untuk mengenakan bea masuk sebesar 200 persen terhadap produk impor asal China. Menurutnya, pemerintah seharusnya tidak hanya menyasar produk asal Negeri Tirai Bambu.Industri tekstil dalam negeri tengah diserbu barang impor murah, terutama dari China. Akibatnya, tingkat pesanan yang masuk ke sejumlah pabrik tekstil di Indonesia terus menurun.
Imbas lesunya penjualan itu, mereka harus melakukan efisiensi, dengan salah satunya melakukan Pemutusan Hubungan Kerja pekerja. Pemerintah pun mengambil langkah untuk mengatasi kondisi tersebut. Jurus yang dikeluarkan pemerintah berbentuk peraturan menteri keuangan soal pengenaan Bea Masuk Anti Dumping dan Bea Masuk Tindakan Pengamanan untuk sejumlah komoditas, khususnya tekstil.Kejagung Periksa Pegawai Bea Cukai di Kasus Korupsi Impor Gula PT SMIP
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
China Cuan Besar dari Nikel RI, Faisal Basri: Rakyat Sulawesi Menderita Kena ISPAEkonom Senior Indef Faisal Basri membeberkan betapa besarnya keuntungan para pengusaha asal China yang berbisnis nikel di Indonesia.
Baca lebih lajut »
Merayakan ”Celana” dan ”Ponsel Rusak” Joko PinurboJoko Pinurbo adalah seorang maestro yang bisa menyelami, bukan hanya makna kata, tapi kekayaan kata-kata.
Baca lebih lajut »
Faisal Basri: Hilirisasi Proyek Omong Kosong!Gold
Baca lebih lajut »
Setelah Tapera, Pemerintah Canangkan Bank Tanah, Faisal Basri: Untuk Siapa?Pemerintah mencanangkan bank tanah untuk rakyat agar memiliki investasi tanah jangka panjang. Kehadiran bank tanah ini menuai protes keras dari
Baca lebih lajut »
Prediksi Faisal Basri, Ekonomi Nasional 2026 Babak BelurPemerintah diminta untuk mengekang diri dari membangun infrastruktur yang kurang bermanfaat bagi rakyat lantaran beban anggaran penerimaan dan belanja negara
Baca lebih lajut »
Faisal Basri Ungkap Efek Ngeri Rupiah Anjlok: Harga MieEkonom Senior INDEF Faisal Basri mengungkap dampak mengerikan anjloknya kurs rupiah hingga mencapai Rp16.400 per dolar AS.
Baca lebih lajut »