Penerapan kebijakan PSBB harus dibarengi dengan pemeriksaan Corona secara masif melalui tes yang akurat. PSBB
jpnn.com, JAKARTA - Penerapan kebijakan Pembatasan Sosial Berskala Besar harus juga dibarengi dengan pemeriksaan Corona secara masif melalui tes yang akurat agar tidak sia-sia. Peneliti dari Lembaga Kajian dan Konsultasi Pembangunan Kesehatan dokter Halik Malik menyebut risalah kajian LK2PK terkait COVID-19 bahwa metode reaksi rantai polimer yang memiliki keakurasian tinggi harus diperluas jangkauannya.
Kajian LK2PK menyebut apabila kemampuan tes di daerah terhitung kecil maka penelusuran kasus COVID-19 akan terkendala oleh tes yang terlambat dilakukan dan lamanya hasil tes didapatkan. Jika hal itu terjadi, virus bernama resmi SARS-CoV-2 ini lebih unggul daripada otoritas kesehatan di Indonesia dengan lebih cepat menyebar ke orang lain sementara seseorang yang diduga COVID-19 masih menunggu kepastian status dari hasil laboratorium.
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
9 ASN Positif Corona, Batam Perlu Segera Terapkan PSBB?Saat ini sudah ada 17 kasus positif Covid-19 di Batam.
Baca lebih lajut »
Sumut Akan Terapkan PSBB Jika Pasien Corona MeningkatPemprov Sumatera Utara menyatakan PSBB menjadi langkah terakhir untuk menekan penyebaran virus corona.
Baca lebih lajut »
Aceh Siap Terapkan PSBB Tangkal Virus CoronaPlt Gubernur Aceh Nova Iriansyah tengah membahas rencana penerapan PSBB untuk mencegah penyebaran virus corona bersama kepala daerah kabupaten/kota se-Aceh.
Baca lebih lajut »
Bukan PSBB, Gubernur Maluku Berlakukan PSBR Tangkal CoronaGubernur Maluku Murad Ismail menerapkan Pembatasan Sosial Berskala Regional (PSBR) meski tidak diatur dalam UU No. 6 tahun 2018.
Baca lebih lajut »
Pasien Positif Corona Capai 32 Orang, Kepri Tunggu Restu Terapkan PSBBJumlah pasien positif covid-19 di Kepulauan Riau (Kepri) terus mengalami peningkatan.
Baca lebih lajut »