Kebangkrutan SVB mengancam kelangsungan bisnis startup. Bos raksasa teknologi turun gunung beri bantuan. Simak selengkapnya!
Ambruknya keuangan SVB memukul saham perbankan dan membuat para pengusaha di sektor teknologi kawasan California khawatir dalam memenuhi kewajiban penggajian para pegawainya.Brex, juga menghabiskan akhir pekannya menerima banyak telepon. Perusahaannya mengumumkan jalur kredit darurat pada Jumat untuk membantuPada Sabtu malam, dia mengatakan Brex telah menerima permintaan US$ 1,5 miliar dari hampir 1.000 perusahaan."Kami mencoba untuk mendaftarkan pemberi pinjaman besok.
Dia mengatakan telah berdiskusi dengan beberapa perusahaan dan bertujuan untuk memprioritaskan pinjaman untuk gaji yang masih bisa dibayarkan. "Saya seorang pendiri dan saya tahu betapa buruknya jika tidak melakukan penggajian," kata Mawani dalam sebuah wawancara.
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Bos Indodax: Pasar Kripto Indonesia Tak Terimbas Kebangkrutan SVB |Republika OnlinePerusahaan kripto di Indonesia tidak menggunakan SVB untuk menampung dana.
Baca lebih lajut »
Nahas! Silicon Valley Bank Bangkrut dalam 48 Jam SajaKasus SVB sendiri menjadi kegagalan perbankan AS terbesar sejak krisis keuangan 2008
Baca lebih lajut »
IKPI Ancam Pecat Anggotanya Bila Terlibat Kasus Rafael AlunSikap tegas dilakukan Ikatan Konsultan Pajak Indonesia (IKPI) terhadap dugaan adanya konsultan pajak yang terlibat dalam kasus bekas pejabat Dirjen Pajak Rafael...
Baca lebih lajut »
Bank Raksasa SVB Kolaps dalam 48 Jam, Krisis 2008 Terulang?Silicon Valley Bank (SVB) kolaps pada Jumat (10/3/2023).
Baca lebih lajut »
Krisis 2008 Bisa Terulang Karena SVB, RI Mesti WaspadaKekhawatiran terulangnya Krisis Financial Global 2008/2009 muncul setelah Silicon Valley Bank (SVB) kolaps pada Jumat (10/3/2023).
Baca lebih lajut »
6 Poin Penting dari Jatuhnya Bank Raksasa SVB dalam 48 JamSilicon Valley Bank (SVB) kolaps pada Jumat (10/3/2023) dan mengguncang pasar keuangan Amerika Serikat (AS).
Baca lebih lajut »