Kasus Satelit di Kemhan, Mahfud Md Sebut Ada yang Sempat Hambat Agar Tak Dibuka TempoNasional
TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Mahfud Md mengatakan sempat ada pihak yang menghambat agar kasus satelit Orbit 123 di Kementerian Pertahanan untuk tidak dibuka.Mahfud mengatakan upaya menghambat itu muncul ketika ia pertama kali tahu ada kisruh soal satelit tersebut. Ia menuturkan kasus tersebut berlangsung pada 2018, sebelum ia duduk sebagai Menko Polhukam.
Merujuk pada peraturan International Telecommunication Union yang ada di bawah PBB, negara yang telah mendapat hak pengelolaan akan diberi waktu tiga tahun untuk kembali mengisi slot itu. Jika tak dipenuhi maka slot dapat digunakan negara lain.Di Indonesia, slot ini dikelola oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika. Namun Kementerian Pertahanan kemudian meminta hak pengelolaan ini dengan alasan pembangunan Satelit Komunikasi Pertahanan .
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Mahfud Md Sebut Ada Pihak yang Hambat Kasus Proyek Satelit Kemhan DibukaMahfud Md mengatakan, ada pihak yang menghambat kasus proyek Satelit Orbit 123 Kementerian Pertahanan (Kemhan) 2015 diungkap ke publik.
Baca lebih lajut »
Mahfud MD Dapat Dukungan Jokowi Bawa Kasus Proyek Satelit Kemhan ke PengadilanMenko Polhukam Mahfud MD menegaskan bahwa Presiden RI, Joko Widodo turut mendukung proses hukum dalam kasus pengadaan satelit di Kemhan pada tahun 2015. Menteri...
Baca lebih lajut »
Mahfud Md Minta BPKP Audit Tujuan Tertentu Kasus Satelit KemenhanMahfud Md meminta Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) melakukan Audit Tujuan Tertentu (ATT).
Baca lebih lajut »
Mahfud MD Ungkap Jokowi Sudah Lama Ingin Kasus Proyek Satelit Kemhan Diselesaikan | merdeka.comMahfud segera menghubungi Jaksa Agung untuk meneruskan perintah Jokowi tersebut. Kemudian, Kamis (13/1) lalu, pemerintah menggelar konferensi pers mengenai dugaan korupsi proyek satelit komunikasi pertahanan tahun 2015 itu.
Baca lebih lajut »