Kasus pembunuhan: Apakah pembunuh bisa insaf atau mereka memang terlahir monster keji?

Indonesia Berita Berita

Kasus pembunuhan: Apakah pembunuh bisa insaf atau mereka memang terlahir monster keji?
Indonesia Berita Terbaru,Indonesia Berita utama
  • 📰 BBCIndonesia
  • ⏱ Reading Time:
  • 143 sec. here
  • 4 min. at publisher
  • 📊 Quality Score:
  • News: 60%
  • Publisher: 50%

Seorang psikiater menceritakan pengalamannya menjadi terapis bagi pembunuh. Apakah pembunuh bisa insaf atau mereka memang terlahir monster keji?

Seorang psikiater menceritakan pengalamannya menjadi terapis bagi pembunuh. Menurut dia, tidak ada orang yang terlahir jahat.Pada 20 Agustus 1989, Erik and Lyle Menendez memasuki ruang bersantai di kediaman mereka di Beverly Hills.. Tiba-tiba saja Erik dan Lyle Menendez menghabisi sang ayah dan ibu dengan senapan laras pendek dalam jarak dekat.

Pada Senin lalu—28 tahun setelah persidangan terakhir mereka—mereka menghadap meja hijau melalui telekonferensi dari penjara.“Saya rasa sudah saatnya mereka berdua pulang,” ujar si tante dalam permohonannya. Jadilah yang pertama mendapatkan berita, investigasi dan liputan mendalam dari BBC News Indonesia, langsung di WhatsApp Anda.

Saya sempat bertanya-tanya apakah ada gunanya terapi bagi mereka. Bagaimana kita bisa tahu apakah individu itu “sudah membaik”?Sebelum kami mulai terapi, dia sempat ditusuk dengan sikat gigi yang diasah tajam oleh tiga tahanan lain. Belakangan, saya tahu bahwa pria “di ruang tahanan sebelah” Tony yang berteriak pada malam hari adalah dirinya sendiri.Wajah Tony jatuh ke kedua tangannya—suaranya teredam suaranya.Saya menjadi terapis untuk Tony selama 18 bulan. Pada akhirnya, perasaan belas kasih dan rasa hormat atas kejujuran Tony muncul dari diri saya.Fakta bahwa Tony sendiri yang meminta terapi juga merupakan tanda bahwa sebagian dirinya siap untuk menjadi rentan.

Psikopat biasanya sangat minim empati sampai-sampai tidak mampu melihat dampak mereka terhadap orang lain.Kisah Tony juga menggarisbawahi bagaimana kesulitan yang dihadapinya semasa kecil mempengaruhi tindak kekerasannya. Kepada pasien-pasien tadi, biasanya saya memulai jawaban dengan mengatakan bahwa siapa pun bisa masuk ke dalam keadaan pikiran yang jahat.

Dalam pengalaman saya, tidak ada yang namanya orang jahat. Alih-alih, yang ada adalah keadaan pikiran yang jahat. Ibaratnya seperti ini: Bayangkan kunci koper yang membutuhkan kombinasi angka supaya bisa dibuka. Nah, beberapa faktor risiko biasanya harus muncul pada saat bersamaan sebelum kekerasan meletus.Reynhard Sinaga: 'Predator seksual setan', pemerkosa berantai terbesar dalam sejarah Inggris dihukum penjara seumur hidup

Seperti banyak diketahui, sering kali perempuan menjadi korban pembunuhan yang dilakukan pasangan atau anggota keluarga laki-laki,Pembunuhan orang asing jarang terjadi dan, dalam kasus seperti ini, pelakunya cenderung mengalami gangguan mental yang parah. Sebagai catatan, kekerasan dalam rumah tangga meningkat sebesar 38% ketika tim Inggris kalah, menurut penelitian Universitas Lancaster.

Selain itu, Eisner mengaitkan penurunan tersebut dengan pergeseran-pergeseran yang lebih luas. Termasuk di antaranya penguatan norma-norma budaya yang menentang perundungan dan kekerasan terhadap perempuan dan anak-anak. Dalam beragam sesi, pasien-pasien berbicara tentang bagaimana mereka dapat menghindari kekerasan di masa depan.

Jack tampak lebih terlibat setelah sesi itu dan kesehatan mentalnya membaik. Dia kemudian dipindahkan ke rumah sakit lain untuk rehabilitasi lebih lanjut. Dia adalah seorang pria biasa yang telah melakukan hal yang di luar kebiasaan, seperti banyak orang lainnya.

Berita ini telah kami rangkum agar Anda dapat membacanya dengan cepat. Jika Anda tertarik dengan beritanya, Anda dapat membaca teks lengkapnya di sini. Baca lebih lajut:

BBCIndonesia /  🏆 42. in İD

Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama

Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.

Apakah Termasuk Red Flag Apabila Seorang Suami Terlalu Dekat Sama Ibunya?Apakah Termasuk Red Flag Apabila Seorang Suami Terlalu Dekat Sama Ibunya?Kedekatan suami dengan ibunya bisa berdampak positif tapi perlu batasan dan transparansi, terutama setelah menikah. Hubungan harmonis tercapai dengan komunikasi baik tanpa mengabaikan peran istri.
Baca lebih lajut »

456 Kasus Buruh Migran Diterima SBMI456 Kasus Buruh Migran Diterima SBMISurvei Badan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (SBMI) mencatat 456 kasus terkait buruh migran pada tahun 2024. Sebagian besar kasus (70,6%) dialami oleh buruh migran laki-laki, didorong oleh peningkatan kasus di sektor perikanan, perkebunan, dan penipuan online. Kasus penipuan mendominasi dengan 447 kasus, diikuti oleh pemalsuan dokumen (415 kasus), Tindak Pidana Perdagangan Orang (251 kasus), jeratan utang (162 kasus), dan gaji tidak dibayar (131 kasus).
Baca lebih lajut »

Awal Mula Terungkapnya Kasus Polisi Tembak Polisi di Solok, Apakah Tambang Jadi Pemicu?Awal Mula Terungkapnya Kasus Polisi Tembak Polisi di Solok, Apakah Tambang Jadi Pemicu?Berita Awal Mula Terungkapnya Kasus Polisi Tembak Polisi di Solok, Apakah Tambang Jadi Pemicu? terbaru hari ini 2024-11-22 21:31:12 dari sumber yang terpercaya
Baca lebih lajut »

Apakah Wasit David Coote Dipecat dari Liga Inggris karena Kasus Perselisihan dengan Jurgen Klopp?Apakah Wasit David Coote Dipecat dari Liga Inggris karena Kasus Perselisihan dengan Jurgen Klopp?Professional Game Match Officials Limited (PGMOL), badan perwasitan Liga Inggris, memecat wasit David Coote.
Baca lebih lajut »

Kasus Korupsi Timah Rp300 Triliun, Apakah Bisa Diselesaikan Dengan UU Lingkungan?Kasus Korupsi Timah Rp300 Triliun, Apakah Bisa Diselesaikan Dengan UU Lingkungan?Kasus dugaan korupsi tata niaga timah diklaim mengalami kerugian negara mencapai Rp300 triliun.
Baca lebih lajut »

Hakim Praperadilan Tak Bisa Simpulkan Apakah Kasus Tom Lembong Kriminalisasi atau PolitisasiHakim Praperadilan Tak Bisa Simpulkan Apakah Kasus Tom Lembong Kriminalisasi atau PolitisasiHakim praperadilan tidak dapat menyimpulkan apakah perkara yang dialami oleh pemohon adalah sebagai bentuk kriminalisasi ataupun politisasi, kata Hakim Tumpanuli
Baca lebih lajut »



Render Time: 2025-02-12 21:08:39