Kementerian Kesehatan melaporkan sudah ada 46 orang yang terinfeksi Covid-19 varian Omicron, per Minggu, 26 Desember 2021. TempoTekno
TEMPO.CO, Jakarta - Juru Bicara Vaksinasi Kementerian Kesehatan, Siti Nadia Tarmizi menyebutkan kasus yang ditemukan sebagian besar berasal dari para pelaku perjalanan internasional.Dari segi gejala, Nadia menjelaskan, tidak ada perbedaan klinis yang khas pada orang yang terinfeksi Omicron. Umumnya malah tak bergejala. Dan mereka yang bergejala, Nadia mengatakan, 'terbanyak adalah batuk, demam, dan anosmia atau hilang penciuman.” Nadia menjelaskan itu saat dihubungi Senin, 27 Desember 2021.
Alasannya, sudah ada yang meninggal akibat Omicron di beberapa negara, seperti di Inggris dan lain-lain,Dokter spesialis patologi klinik di Primaya Hospital Bekasi Timur, Muhammad Irhamsyah, juga menerangkan kalau sampai saat ini para ahli dan peneliti sepakat gejala infeksi varian baru Covid-19 ini sama seperti varian lain. Termasuk karakteristik gejala itu mirip gejala infeksi virus influenza.
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Tambah Lagi, Varian Omicron di Indonesia Saat ini Capai 46 KasusKemenkes mengungkapkan pasien yang terkonfirmasi varian Omicron di Indonesia kembali bertambah, kini menjadi 46 kasus.
Baca lebih lajut »
Kasus Impor Omicron Menjadi 19 Orang, Tunda PerjalananKasus Omicron yang terkonfirmasi di Indonesia menjadi 19 orang. Semua kasus baru ini merupakan impor yang menunjukkan tingginya risiko penularan bagi pelaku perjalanan lintas negara. Iptek AdadiKompas aik_arif
Baca lebih lajut »
26 dari 27 Kasus Omicron RI Impor dari Negara-negara IniKebanyakan kasus penambahan Omicron di Indonesia diimpor dari luar negeri atau imported case. Hanya ada satu kasus lokal yaitu nakes di Wisma Atlet.
Baca lebih lajut »
Pentingnya Data Pasien Covid-19 di Afrika Selatan untuk Menentukan Keparahan OmicronIlmuwan mencatat sebagian besar orang yang terinfeksi Omicron memiliki gejala ringan dan kasusnya sekarang menurun tajam.
Baca lebih lajut »