'Intinya siapa saja yang memiliki bukti baru silakan berikan kepada kami,' imbuh Yusri.
POLDA Metro Jaya belum membubarkan tim yang mengungkap dugaan bunuh diri video editor Metro TV Yodi Prabowo. Pasalnya, kepolisian masih membuka jika ada keterangan atau novum baru terkait kematian karyawan Metro TV tersebut.
"Kami sangat menerima jika ditemukan bukti, keterangan, atau novum baru dari kasus ini. Silakan sampaikan jika ada novum baru ini," jelas Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Yusri Yunus, Sabtu .Kepolisian pada Sabtu merilis Yodi Prabowo diduga bunuh diri. Hal itu adalah hasil penyelidikan atas temuan jenazah Yodi pada Jumat . Di tubuh Yodi, polisi menemukan luka tusuk di bagian dada dan leher.
Keluarga Yodi belum menerima hasil penyelidikan yang dilakukan oleh polisi. Ayah Yodi, Suwandi, masih meyakini anaknya tewas akibat penganiayaan yang kemudian dibunuh. "Masak iya orang bunuh diri bajunya bersih? Pasti darahnya ke mana-mana," ujar Suwandi beberapa waktu lalu.
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Total Kasus Kematian Akibat Covid-19 di India Capai 35 RibuIndia melaporkan lebih dari 54.000 kasus baru Covid-19 dan 786 kematian pada Kamis (30/7) yang merupakan rekor tertinggi dalam satu hari sejauh ini.
Baca lebih lajut »
Ramai Soal Predator Fetish Kain Jarik, 3 Kasus Serupa Ini Picu KematianAktivitas seksual dengan fetish semacam ini pernah diberitakan di media asing. Bahkan korbannya sampai meninggal dunia.
Baca lebih lajut »
1.698 Kasus Kematian COVID-19 di Jatim, Didominasi Penyakit Penyerta DiabetesKasus kematian positif COVID-19 di Jatim hingga Jumat (31/7) berjumlah 1.698. Mayoritas pasien meninggal dengan memiliki penyakit penyerta (komorbid). Apa saja?
Baca lebih lajut »
10 Provinsi Laporkan Kasus Sembuh Lebih Tinggi dari Kasus Baru COVID-19 Per 30 Juli 2020Laporan media harian COVID-19 per 30 Juli 2020 menunjukkan ada 10 provinsi yang melaporkan kasus sembuh lebih tinggi dari kasus baru COVID-19
Baca lebih lajut »