Ketiga orang yang meninggal tersebut rata-rata masih balita.
REPUBLIKA.CO.ID, SUKABUMI--Sepanjang Januari hingga April 2020 tercatat sebanyak 332 kasus penyakit demam berdarah dengue di Kota Sukabumi. Jumlah kasus ini berdasarkan data dari Dinas Kesehatan Kota Sukabumi.
Padahal, pada tahun sebelumnya hanya sebanyak 11 kasus DSS. Selain itu ada tiga orang yang meninggal dunia yakni di bulan Januari sebanyak 1 orang dan Maret 2 orang. Kenaikan hanya terjadi pada jumlah kematian pada 2019 hanya sebanyak dua kasus. Sehingga upaya kewaspadaan harus tetap dilakukan. Di antaranya lanjut Lulis, dengan melakukan gerakan pemberantasan sarang nyamuk 3M plus. Gerakan itu yakni menguras atau membersihkan tempat yang sering dijadikan tempat penampungan air seperti bak mandi, ember air, dan tempat penampungan air minum. Selain itu menutup rapat tempat-tempat penampungan air seperti drum dan toren air.
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Tak Ada Penambahan Kasus Covid-19 di Kota Sukabumi |Republika OnlineKota Sukabumi masih menunggu hasil pemeriksaan tes swab sebanyak 171 orang.
Baca lebih lajut »
Sumsel Tanpa Zona Hijau Corona, Kepri Capai Ratusan KasusSumatera Selatan kini tak memiliki zona hijau Covid-19, sementara kasus Corona di Kepulauan Riau sudah mencapai 145.
Baca lebih lajut »
Sumut Capai Rekor Penambahan Corona, Batam 1 Kasus JemaatSumut mencatat rekor baru kasus Virus Corona dengan 30 kasus baru, sementara Kota Batam memiliki satu kasus bagian dari jemaat gereja.
Baca lebih lajut »
23.165 Kasus Terkonfirmasi di Indonesia, Ini 7 Daerah dengan Kasus Covid-19 TertinggiBerikut adalah peta sebaran virus corona di 7 wilayah di Indonesia yang memiliki jumlah kasus tertinggi.
Baca lebih lajut »
NTT Tetap Waspadai DBD dan Malaria di Tengah Pandemi KoronaKorban meninggal akibat DBD di NTT tersebar di 14 dari 22 kabupaten dan kota, sedangkan korban terbanyak berasal dari Kabupaten Sikka sebanyak 14 orang, Belu 9 orang, dan Kota Kupang 7 orang.
Baca lebih lajut »