Epidemiolog ingatkan positivity rate kasus Covid di Indonesia masih di atas 10 persen
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kasus positif Covid-19 di Tanah Air yang diperkirakan akan melonjak dua pekan setelah libur lebaran 13-14 Mei lalu dan hingga kini kasus belum meningkat drastis. Pakar epidemiologi dari Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Airlangga Surabaya Laura Navika Yamani menilai penambahan kasus Covid-19 belum berakhir dan untuk mengetahui lonjakan maka bisa melihat indikator positivity rate.
"Memang itu laju penularan mingguan, tidak melihat kasus hariannya, namun secara akumulasi bertambah 36 persen. Hasil ini juga belum final," ujarnya saat dihubungi Republika, Sabtu . "Dengan kapasitas pemeriksaan itu dan masih belum mendapatkan kasus yang signifikan, ya kita lihat saja indikator positivity rate. Sekarang positivity rate masih diatas 10 persen padahal organisasi kesehatan dunia PBB meminta 5 persen," ujarnya.
Sebab, fasilitas kesehatan yang mendukung perawatan Covid-19 juga harus maksimal jika terjadi lonjakan kasus. Tak hanya fasilitas pelayanan kesehatan, ia meminta pemerintah harus meningkatkan upaya testing, tracing, dan treatment. Laura juga meminta para tenaga kesehatan juga harus siap sejak dini.