Pemkot Tegal dianggap terlalu euforia menyandang status zona hijau sehingga menjadi abai dalam pencegahan.
Pengamat Kebijakan Publik, Hamidah Abdurrachman mengatakan, kepala daerah yang justru sibuk pencitraan dan terkesan enggan melakukan test massal disebut menjadi salah satu pemicu melonjaknya kasus Covid-19 di Kota Tegal.
"Semua kegiatan massal diperbolehkan tanpa standar tertentu. Bahkan dalam beberapa kegiatan, beliau sendiri terlihat tidak memakai masker," kata Hamidah.Mereka beranggapan, sudah benar-benar berada dalam wilayah yang aman, seperti yang dicerminkan perilaku pemimpinnya.
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Pemkot Madiun Umumkan Tambahan Tujuh Kasus Baru Covid-19 |Republika OnlineKasus nomor 29 merupakan kontak erat dari kasus di Kabupaten Madiun.
Baca lebih lajut »
Temuan 26 Kasus Baru, Pemkot Tegal Diminta Tambah Tes PCR |Republika OnlineSebelumnya, Kota Tegal berstatus zona hijau tanpa penambahan kasus positif.
Baca lebih lajut »
Ada Warga Tegal Positif Corona, Ganjar Minta Pemda Perbanyak Tes Covid-19 MassalSejak 4 Juli 2020 Kota Tegal mencatatkan rekor tanpa penambahan kasus positif covid-19 sehingga Ganjar Pranowo minta pemkot lebih sigap lagi. GanjarPranowo
Baca lebih lajut »
Cegah Covid-19, Pemkot Palu Perketat Pemeriksaan Orang Keluar Masuk PaluSalah satunya adalah terdeteksinya delapan orang dari Makassar, Sulawesi Selatan yang terkonfirmasi positif Covid-19.
Baca lebih lajut »
Pemkot Padang Tingkatkan Pengawasan Protokol Covid-19 |Republika OnlinePemkot Padang tinjau kembali pelaksanaan Perwako No 49 tentang pola hidup baru
Baca lebih lajut »
Depok Masuk Zona Merah Covid-19 Nasional, Pemkot: Kami Tak Bisa Batasi Aktivitas WargaKota Depok masuk ke dalam daftar 13 kota dan kabupaten di Indonesia yang tergolong sebagai zona merah penularan Covid-19.
Baca lebih lajut »