Kasus COVID-19 di Inggris melonjak, namun Perdana Menteri Boris Johnson justru berencana mengakhiri pembatasan pada 19 Juli.
Penelitian itu, salah satu riset terbesar di Inggris, melibatkan 47.000 orang dan berlangsung pada 24 Juni-5 Juli.
"Sangat sulit membuat argumen, berdasarkan data yang kami peroleh, bahwa ini hal yang bagus untuk membuka lebih cepat ," kata Steven Riley, profesor dinamika penyakit menular dari Imperial College London, kepada pers. Riset juga menemukan bahwa pada kelompok usia di bawah 65, tingkat penularan tiga kali lebih rendah pada orang yang telah divaksin penuh ketimbang yang tidak divaksin. Hasil itu menunjukkan pentingnya vaksinasi untuk mengurangi jumlah kasus.
Berita ini telah kami rangkum agar Anda dapat membacanya dengan cepat. Jika Anda tertarik dengan beritanya, Anda dapat membaca teks lengkapnya di sini. Baca lebih lajut: