Tertutupnya restoran KFC dan Pizza Hut di Turki akibat pemutusan kontrak waralaba dengan Is Gida telah menciptakan kegelisahan di kalangan karyawan. Mereka mendesak Yum! Brands untuk memberikan pernyataan yang jelas mengenai masa depan mereka.
Untuk mengklarifikasi masa depan tempat kerja mereka setelah operator waralaba Turki , Is Gida , mengajukan concordatum atau proses restrukturisasi utang sekitar US$214 juta secara hukum. Seorang manajer di salah satu dari 283 restoran KFC di Turki , Abdurrahim Seven, mendesak CEO Yum! Brands David Gibbs dan CEO KFC yang baru Scott Mezvinsky untuk membahas masalah tersebut dalam suatu posting LinkedIn pada Selasa (4/2). Asal tahu saja, dua merek itu termasuk yang terkena aksi boikot di Turki .
'Kami, ribuan karyawan, masih mengharapkan berita positif dari Yum! Brands. Mengenai operasi di Turki, kami tidak menyuruh Anda untuk datang atau pergi. Kami hanya menginginkan pernyataan yang jelas sehingga kami dapat merencanakan hidup kami sebagaimana mestinya,' tulis Seven. Seorang manajer regional di KFC, Serkan Yilmaz, mengkritik diamnya Yum! Brands, mengingat komitmen perusahaan sebelumnya. 'Selama kunjungan internasional, Anda mengatakan pada pembukaan restoran ke-300, 'Kami selalu mendukung Anda, kami di sini untuk Anda.' Kami berharap Anda membuat kami merasa seperti bagian dari keluarga dan merek Anda,' kata Yilmaz. Pada 8 Januari, Yum! Brands mengumumkan pemutusan perjanjian waralabanya dengan Is Gida. Alasannya, kegagalan operator untuk memenuhi standar kualitas yang diperlukan. Akibatnya, penutupan restoran dimulai di seluruh Turki, meskipun beberapa lokasi yang lebih besar terus beroperasi. Hampir tiga minggu kemudian, pada 28 Januari, Is Gida, yang mengelola 537 gerai KFC dan Pizza Hut di Turki dan mempekerjakan lebih dari 6.000 pekerja, mencari perlindungan hukum dengan mengajukan konkordatum. Sebagai tanggapan, pengadilan memberi perusahaan periode sementara tiga bulan untuk merestrukturisasi utangnya dan mencegah kebangkrutan
KFC YUM! Brands Is Gida Waralaba Turki Konkordatum Pemutusan Kontrak
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
RI dan Turki resmikan proyek persaudaraan 'Kampung Indonesia' di TurkiIndonesia dan Turki meresmikan proyek persaudaraan “Kampung Indonesia” di Desa Tasoluk, Distrik Kirikhan, Provinsi Hatay, Turki pada Senin waktu ...
Baca lebih lajut »
Indonesia dan Turki Meresmikan Proyek 'Kampung Indonesia' di TurkiTahun 2025 menjadi tahun penting bagi hubungan Indonesia-Turki yang memasuki tahun ke-75. Peristiwa spesial ini ditandai dengan kunjungan Presiden Erdogan ke Jakarta. Hubungan kedua negara sudah terjalin sejak zaman Kesultanan Aceh dan Kesultanan Turki Utsmani. Saat ini, kedua negara berupaya untuk menjaga hubungan baik dan berkolaborasi dalam berbagai bidang, termasuk ekonomi, keamanan, dan diplomasi.
Baca lebih lajut »
Tak Hanya Tom Yum, Thailand Punya Beragam Kuliner yang Segar dan Rasanya Nano-NanoCita rasa makanan Thailand kaya rempah dan memiliki perpaduan rasa yang unik, seperti asam, pedas, manis, asin, gurihdan sedikit pahit.
Baca lebih lajut »
Transmart Lepas 100 Pelanggan untuk Umrah dan Wisata Turki GratisTransmart kembali memberangkatkan 100 pelanggan untuk program Umrah dan wisata ke Turki secara gratis. Program ini merupakan bentuk apresiasi Transmart kepada pelanggan setia yang telah mendukung Transmart sebagai destinasi belanja dan hiburan keluarga terbaik di Indonesia.
Baca lebih lajut »
Pangeran Turki Al Faisal Eks Intelijen Saudi Tulis Surat untuk Donald Trump, Ini IsinyaPangeran Turki Al-Faisal, mantan direktur jenderal badan intelijen Saudi, menulis surat kepada Presiden AS Donald Trump untuk tidak mengusir warga Palestina dari Gaza.
Baca lebih lajut »
Hoaks Lama Kembali Beredar: KFC Dicabut Sertifikat HalalNarasi yang beredar di WhatsApp dan Facebook mengklaim bahwa Dewan Keadilan Islam telah mencabut sertifikasi halal produk burger KFC karena mengandung minyak babi. Tempo menyelidiki kebenaran narasi tersebut dan menemukan bahwa informasi tersebut merupakan hoaks lama yang kini disebarkan kembali.
Baca lebih lajut »