Kisah tentang Sunan Gresik, salah satu Walisongo yang menyebarkan agama Islam di Jawa, dan karomah-karomahnya yang luar biasa seperti kemampuan mendatangkan hujan dan mengubah beras menjadi pasir.
Sunan Gresik dikenal sebagai salah satu Walisongo yang pertama kali menyebarkan agama Islam di Pulau Jawa. Keberadaan Sunan Gresik tak hanya diingat karena ajaran-ajaran Islam yang disebarkannya, tetapi juga karena karomah-karomah luar biasa yang dimilikinya. Karomah-karomah tersebut menjadi bukti kedekatannya dengan Allah SWT dan kesungguhan dalam menjalankan amanah sebagai penyebar agama. Salah satu karomah yang paling terkenal dari Sunan Gresik adalah keampuhannya dalam berdoa.
Konon, setiap doa yang dipanjatkannya kepada Allah SWT selalu langsung dikabulkan. Dalam salah satu peristiwa, Sunan Gresik memohon agar hujan diturunkan melalui sholat Istisqa', sebuah sholat yang dilakukan untuk meminta hujan. Meskipun saat itu keadaan tengah berada dalam musim kemarau yang panjang, permohonan Sunan Gresik dikabulkan oleh Allah SWT. Kisah yang dinukil dari kanal YouTube @narasi_islami99 mengungkapkan beberapa karomah Sunan Gresik, termasuk kemampuannya untuk mendatangkan hujan. Dalam kondisi yang sangat kritis dan kemarau panjang, doa Sunan Gresik selalu menjadi jalan keluar bagi umatnya. Hal ini menunjukkan betapa besar kekuatan doa seorang wali yang selalu mendapat perhatian dari Allah SWT. Karomah lainnya yang sangat terkenal adalah peristiwa saat Sunan Gresik mengubah beras menjadi pasir. Peristiwa ini terjadi ketika Sunan Gresik ingin memberikan peringatan kepada para saudagar kaya yang tamak dan tidak mau berbagi dengan sesama. Sunan Gresik mengingatkan mereka tentang bahaya keserakahan dan perlunya berbagi kepada orang yang membutuhkan. Ketika Sunan Gresik melihat saudagar-saudagar tersebut terus-menerus mengumpulkan kekayaan dan menahan diri untuk tidak membantu orang lain, ia memutuskan untuk memberikan pelajaran yang mendalam. Sebagai bukti atas tindakan mereka yang tamak, Sunan Gresik mengubah beras yang mereka miliki menjadi pasir, sebagai sebuah peringatan bahwa harta yang tidak dibagikan hanya akan sia-si
SUNAN GRESIK WALISONG KAROMAH DOA KESERAKAHAN
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Kisah Sunan Drajat Diselamatkan Ikan Cucut saat Tenggelam, Karomah WaliKisah Sunan Drajat ini juga menegaskan bahwa setiap manusia memiliki potensi untuk menghadapi berbagai cobaan, selama ia percaya kepada Allah dan tidak menyerah.
Baca lebih lajut »
Tatkala Sunan Kalijaga Nekat Curi Tongkat Sunan Bonang, Kisah WalisongoSalah satu cerita walisongo yang masyhur di masyarakat adalah kisah Sunan Kalijaga yang sering mengambil hasil pajak bumi untuk dibagikan ke masyarakat. Kemudian Sunan Kalijaga juga pernah ingin mencuri tongkat Sunan Bonang yang menjadi jalan dia diangkat sebagai muridnya. Simak kisahnya.
Baca lebih lajut »
Saat Mbah Kholil Bangkalan Pakai Ilmu Nahwu untuk Tangkap Maling, Kisah Karomah WaliAda banyak kisah yang menceritakan karomah Mbah Kholil. Salah satu kisah karomah Mbah Kholil adalah menangkap maling dengan mengamalkan ilmu nahwu.
Baca lebih lajut »
Ketika KH Saifuddin Zuhri Ketahuan Menggunjing Mbah Mangli, Karomah WaliDalam kunjungan itu, Mbah Mangli membuka kantong berisi berlian. 'Ini harganya sekian juta, yang ini sekian juta. Bisnis saya jualan berlian. Jadi, kalau saya memberi kamu uang saku segitu, itu masih kecil,' ujar Mbah Mangli sambil tersenyum.
Baca lebih lajut »
Saat KH Ahmad Djazuli Utsman Mengetahui Tanda Kewalian Gus Miek Belia, Karomah WaliPengalaman dan kewalian Gus Miek menunjukkan bahwa dunia ini penuh dengan tanda-tanda kebesaran Allah. Kita diajak untuk terus beriman dan meyakini bahwa segala sesuatu yang terjadi adalah bagian dari rencana-Nya yang agung.
Baca lebih lajut »
Yang Terjadi ketika Seorang Pemuda Hasud kepada Mbah Hamid Pasuruan, Kisah Karomah WaliSalah satu kisah yang menariknya adalah tentang Mbah Hamid dengan seorang pemuda. Kisah ini diceritakan langsung oleh Habib Umar Muthohar.
Baca lebih lajut »