Tes keperawanan wanita dinilai tak mempengaruhi mereka ketika menjalani pendidikan.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kepala Pusat Kesehatan TNI Mayjen TNI Budiman menegaskan tes keperawanan bagi calon prajurit wanita TNI kini sudah efektif dihapus pada tiga matra. Demikian disampaikan Budiman usai acara Rapat Koordinasi Teknis Kesehatan Tahun 2022, di Markas Besar TNI Cilangkap, Jakarta Timur, Rabu
Baca Juga Sesuai arahan Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa, kata Budiman, tes keperawanan wanita tak mempengaruhi mereka ketika menjalani pendidikan, latihan, dan bahkan penugasan sebagai wanita TNI.Oleh karena itu, Jenderal Andika kemudian menghapuskan tes keperawanan dari pemeriksaan badan calon prajurit wanita TNI.
Menurut dia, kebijakan Panglima TNI itu tidak terkait langsung terhadap melonjaknya pelamar calon prajurit wanita. Namun, kebijakan penghapusan tes keperawanan pada dasarnya untuk memberikan prinsip hak asasi manusia bagi wanita yang kebetulan sudah tidak lagi perawan, baik karena sengaja maupun tidak disengaja.
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Kapuskes TNI tegaskan tes keperawanan calon prajurit wanita dihapusSesuai arahan Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa, tes keperawanan wanita tak mempengaruhi mereka ketika menjalani pendidikan, latihan, dan bahkan penugasan sebagai wanita TNI. TNI
Baca lebih lajut »
6 Stasiun Masih Layani Tes Antigen bagi Calon Penumpang KAArea Daop 1 Jakarta masih menyediakan layanan tes antigen di enam stasiun guna memudahkan calon pengguna kereta api (KA).
Baca lebih lajut »
Jadwal Pra Tes Formula E Segera Digelar |Republika OnlineJadwal pra tes Formula E diperkirakan digelar akhir April atau awal Mei.
Baca lebih lajut »
Tes Darah Kini Bisa Lebih Akurat Deteksi Risiko Sakit Kardiovaskular |Republika OnlineTes darah bisa deteksi kondisi sakit seseorang hingga empat tahun ke depan.
Baca lebih lajut »
BEM SI: Kebijakan Pemerintah Cenderung Instan dan Tes OmbakMenurut Kaharudin berbagai kebijakan pemerintah dan kondisi nyata kehidupan masyarakat kecil cenderung tidak sinkron. Koordinator Aliansi BEM SI Kaharuddin mengkritik...
Baca lebih lajut »