Kapolrestabes Surabaya Kombes Pol Sandi Nugroho menyebut apa yang disampaikan KontraS adalah kritik membangun untuk kepolisian.
- Kepala Polrestabes Surabaya Kombes Pol Sandi Nugroho menanggapi pernyataan KontraS yang menuding polisi menyalahi aturan terkait pengepungan Asrama Mahasiswa Papua di Jalan Kalasan, Surabaya, Jawa Timur.
Menurut Sandi, apa yang disampaikan KontraS merupakan bagian dari kritik membangun, terutama bagi kinerja kepolisian. "Iya, terima kasih kalau ada yang memberikan koreksi. Itu tandanya kritik itu bentuk membangun apa yang sudah dikerjakan oleh kepolisian," kata Sandi, Selasa .Namun, ia menegaskan, polisi sudah mengerjakan apa yang menjadi standar dan tidak mengedepankan upaya paksa.
Saat kelompok organisasi masyarakat melakukan aksi di depan Asrama Mahasiswa Papua, Jumat bisa kita bubarkan," ujar Sandi.Mengenai bendera merah putih yang dibuang ke selokan, Sandi mengaku telah meminta kelompok ormas mengikuti prosedur hukum dengan melaporkannya ke polisi. Massa dari gabungan kelompok ormas itu, menurut Sandi, akhirnya melayangkan laporan ke polisi pada Jumat malam.
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
KontraS Minta Kapolrestabes Surabaya Minta Maaf soal Pengepungan Asrama Mahasiswa PapuaKontraS meminta Kapolrestabes Surabaya meminta maaf secara terbuka sebagai bentuk pertanggungjawaban publik.
Baca lebih lajut »
Risma Pastikan Tak Ada Pengusiran Mahasiswa Papua di Surabaya'Kalau memang itu ada kesalahan di kami di Surabaya, saya mohon maaf tapi tidak benar kalau kami dengan sengaja mengusir, enggak ada itu,'
Baca lebih lajut »
Gubernur Khofifah Jamin Keamanan Mahasiswa Papua di Jawa TimurKhofifah juga meminta maaf atas insiden mahasiswa Papua di Surabaya dan Malang hingga berbuntut panjang.
Baca lebih lajut »
Risma Menepis Soal Mahasiswa Papua Diusir dari SurabayaRisma kemudian meminta maaf seandainya ada kesalahan dari pihak pemerintahan di Surabaya.
Baca lebih lajut »
Risma: Tidak Benar Ada Anak Papua Diusir Tinggalkan SurabayaRisma meminta maaf jika memang ada pihak Pemprov Surabaya melakukan kesalahan kepada warga Papua.
Baca lebih lajut »
Zakir Naik Kini Tuntut 4 Tokoh Malaysia Minta Maaf dalam 48 JamZakir Naik kini justru menuntut empat tokoh Malaysia untuk meminta maaf kepadanya. Dia memberi tenggat waktu 48 jam supaya empat orang itu meminta maaf.
Baca lebih lajut »