Sebuah kapal tanker kimia milik Korea Selatan terbalik di perairan Barat Daya Jepang pada Rabu (20/3). Penjaga Pantai Jepang mengatakan
Penjaga Pantai Jepang mengatakan pihaknya menerima panggilan darurat dari kapal tanker kimia Keoyoung Sun sekitar pukul 07.00 waktu setempat.
Disebutkan bahwa kapal itu terdiri dari seorang kapten Korea Selatan, bersama dengan awak yang terdiri dari seorang warga negara Korea Selatan, seorang warga China, dan delapan warga Indonesia.Asam akrilat digunakan dalam pembuatan plastik, dalam aplikasi lateks, dalam semir lantai, dalam larutan polimer untuk aplikasi pelapis, polimer emulsi, formulasi cat, pelapis kulit, dan pelapis kertas.
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
7 Hilang Saat Kapal Tanker Korea Selatan Terbalik di Dekat JepangSebuah kapal tanker bendera Korea Selatan dengan 11 orang di atasnya terbalik di laut yang kasar di dekat Jepang
Baca lebih lajut »
Kapal Tanker Korea Selatan dengan 8 Awak WNI Terbalik di Jepang, 7 Orang Dilaporkan TewasSebuah kapal tanker kimia Korea Selatan yang membawa 8 awak WNI terbalik di lepas pantai sebuah pulau di barat daya Jepang, Rabu.
Baca lebih lajut »
Kapal Tanker Korea Selatan Terbalik di Lepas Pantai Jepang, Bawa 8 Penumpang WNIKapal tanker bahan kimia mengangkut 11 orang, termasuk dua warga Korea Selatan, delapan warga Indonesia dan satu warga China.
Baca lebih lajut »
Serikat Pekerja Australia Tolak Pembangunan Pangkalan Kapal Selam AUKUSAustralia mencari lokasi pangkalan baru kapal selam untuk kelak mendukung operasionalisasi kapal-kapal selam nuklir.
Baca lebih lajut »
Tiga Jenazah WNI Korban Kapal Nelayan Tenggelam di Korea Selatan Tiba di Tanah AirTiga jenazah warga negara Indonesia (WNI) yang menjadi korban kapal nelayan tenggelam di pantai selatan Kota Tongyeong di Korea Selatan tiba di tanah air.
Baca lebih lajut »
Kapal Nelayan Terbalik di Korea Selatan, 5 Awak Hilang, 2 WNI TewasSebuah kapal terbalik di perairan Korea Selatan pada Sabtu (9/3/2024). Lima awak dinyatakan hilang, dan dua warga negara Indonesia meninggal dunia.
Baca lebih lajut »