Puan mengatakan ini bukan kali pertama kapal China memasuki perairan Natuna, karena itu dirinya meminta pemerintah segera menyatakan sikap kepada China untuk tidak mengganggu kedaulatan Indonesia.
Liputan6.com, Jakarta - Kapal China, mulai dari kapal coast guard hingga kapal perang dilaporkan berseliweran di wilayah Zona Ekonomi Eksklusif Indonesia, tepatnya di Laut Natuna Utara. Ketua DPR RI Puan Maharani meminta pemerintah segera menangani pelanggaran kedaulatan negara oleh China di Laut Natuna Utara.
Hal itu menurut dia karena China juga diketahui mengirimkan kapal survei yang dibayangi oleh kapal coast guard negara Tirai Bambu tersebut. Sehingga para nelayan takut untuk melaut. 2 dari 2 halamanAda Pula Kapal VietnamPuan mengatakan, Badan Keamanan Laut beberapa waktu lalu melaporkan, ada ribuan kapal asing berada di Laut Natuna Utara, bukan hanya kapal coast guard dan kapal perang China, tapi juga kapal-kapal Vietnam yang berusaha mengambil ikan dari perairan Indonesia.
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Kapal Perang China Mondar-mandir di Laut Natuna Utara, Nelayan KetakutanSejumlah nelayan tradisional di Kepulauan Riau melaporkan berpapasan dengan 6 kapal China, salah satunya destroyer Kunming-172, di Laut Natuna Utara, Senin (13/9/2021). Nusantara adadiKompas panduwiyoga
Baca lebih lajut »
TNI AL Minta Nelayan Natuna Tak Takut Wara-wiri Kapal ChinaKadispen Koarmada I, Letkol Laode Muhammad mengatakan perairan Natuna merupakan daerah sengketa, tak heran jika banyak kapal perang asing di lokasi itu.
Baca lebih lajut »
Kapal Perang China Dikabarkan Mendekati AlaskaKapal perang milik Tentara Pembebasan Rakyat (PLA) China dikabarkan memasuki wilayah perairan internasional di dekat Alaska.
Baca lebih lajut »
Hadapi China, AS-Inggris Beri Australia Kapal Selam NuklirPresiden AS Joe Biden, PM Inggris Boris Johnson, dan PM Australia Scott Morrison saat menyepakati kemitraan keamanan baru antara ketiga negara.
Baca lebih lajut »