Warga nyaris tenggelam di perairan Pulau Anua.
REPUBLIKA.CO.ID, MEDAN -- Tim patroli laut Bea Cukai Sumatra Utara menyelamatkan empat warga Kisaran dan Panipahan. Mereka nyaris tenggelam di perairan Pulau Anua, Sumatra Utara pada Kamis sekitar pukul 01.30 WIB.
Setelah berhasil merapat, didapati dek kapal yang diketahui bernama KM Alfatih Pratama ternyata sudah digenangi air. “Melihat kondisi tersebut tim langsung mengevakuasi awak kapal lalu membiarkan kapal KM Alfatih Pratama terapung sembari menunggu cuaca membaik. Namun, karena cuaca yang tak kunjung membaik akhirnya kapal KM. Alfatih Pratama tenggelam,” ucap Oza.
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Tingkatkan wisata pulau, Pariaman bakal keruk muara penghambat kapalPemerintah Kota Pariaman, Sumatera Barat, segera melakukan pengerukan bibir muara sungai Batang Piaman yang mengalami pendangkalan, agar kapal yang keluar ...
Baca lebih lajut »
Tiga Hercules dan Kapal Laut Siap Jemput Warga Sulsel dari Wamena PapuaPuluhan warga Sulsel pengungsi Wamena Papua ini untuk sementara akan ditampung di Asrama Haji, Sudiang, Makassar.
Baca lebih lajut »
RUSUH WAMENA, 14 Warga Diselamatkan Warga Asli Papua: Selamat karena Disembunyikan di Rumah - Tribunnewswiki.comDia dan 13 kawannya yang lain diajak bersembunyi di rumah warga asli Wamena tersebut sampai akhirnya Sunam diamankan aparat.
Baca lebih lajut »
Tidak Jadi Ditutup, Pulau Komodo Akan Ditata BersamaTaman Nasional Komodo di Nusa Tenggara timur akan ditata bersama. Kawasan wisata dunia itu tidak jadi ditutup saat ini,...
Baca lebih lajut »
Pecinta Kelinci, Simak Panduan Lengkap Liburan ke Pulau Kelinci di Jepang - Tribun TravelPanduan Lengkap ke Pulau Kelinci di Jepang, bisa jadi panduan pecinta kelinci untuk menikmati liburan.
Baca lebih lajut »
Pulau Komodo: Hanya wisatawan pemegang kartu anggota premium bisa berkunjungBiaya untuk mendapat kartu anggota premium itu masih dibahas pemerintah, tetapi sebelumnya Gubernur NTT mengusulkan angka AS$1.000 atau sekitar Rp14 juta.
Baca lebih lajut »