'Apabila saya akan menjadi perdana menteri sekarang, akankah saya mendukung aksi militer melawan Iran? Maka jawabannya adalah...
- Boris Johnson, kandidat utama untuk perdana menteri Inggris pengganti Theresa May, mengaku tidak akan mendukung Amerika Serikat jika mengambil tindakan militer terhadap Iran.
"Risiko yang kita miliki adalah sesuatu yang berbeda, yang merupakan perang yang tidak disengaja, karena sesuatu terjadi dalam situasi yang sangat tegang dan bergejolak," kata Hunt. "Kami mencatat bahwa secara teknis semua langkah yang telah diambil, dan bahwa kami menyesalkan. Jadi kami berharap dan kami mengundang Iran untuk membalikkan langkah-langkah itu," kata Kepala Kebijakan Luar Negeri Uni Eropa, Federica Mogherini, seperti dikutip"Penyimpangan tidak cukup signifikan untuk berpikir bahwa Iran telah secara definitif melanggar perjanjian," ujar Menteri Luar Negeri Spanyol Josep Borrell, yang bersiap menggantikan Mogherini pada musim gugur ini.
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Kandidat PM Inggris Tolak Aksi Militer Trump untuk IranKandidiat PM Inggris menolak keras rencana militer Trump atas Iran.
Baca lebih lajut »
Kapal Perang Andalan Inggris Sudah Parkir di Hormuz, Mengancam IranInggris akhirnya kembali jadi pemain di kawasan Timur Tengah setelah Iran menyerang kapal tanker mereka KonflikIranAS
Baca lebih lajut »
Mendapat Sanksi, Menlu: Iran Tetap Lanjutkan Ekspor MinyakMenlu Javad Zarif meminta Inggris segera membebaskan kapal tanker minyak Iran
Baca lebih lajut »
Prancis, Jerman dan Inggris Minta Dialog Soal Nuklir IranPrancis, Inggris, dan Jerman menyerukan semua pemangku kepentingan melakukan deeskalasi ketegangan terkait nuklir Iran.
Baca lebih lajut »
Tiga Negara Terkuat Eropa Peringatkan Iran Soal NuklirJerman, Prancis, dan Inggris akan terus mendukung kesepakatan nuklir dengan Iran.
Baca lebih lajut »
Inggris Bakal Lepas Tanker Iran dengan SyaratInggris bakal melepas supertanker milik Iran, Grace 1, yang ditangkap di Gibraltar asal ada jaminan tidak melanggar sanksi Uni Eropa dan AS.
Baca lebih lajut »