Sleeping pod pemberian Bobobox ini untuk tenaga medis yang tangani pasien COVID-19
Liputan6.com, Jakarta - Sejumlah rumah sakit rujukan COVID-19 di DKI Jakarta dan Jawa Barat mendapat bantuan kamar tidur sementara dari perusahaan startup akomodasi asal Bandung, Bobobox.
Tak hanya itu, penolakan atau tak diizinkannya para tenaga medis untuk pulang ke kediamannya semakin membuat mereka jadi tertekan. "Kami berharap sleeping pod bisa menjadi solusi tempat istirahat yang lebih baik, aman, dan nyaman bagi pekerja medis sehingga mereka dapat merawat pasien COVID-19 tanpa mengorbankan kesehatan mereka sendiri. Saya harap ini bisa membantu mempercepat pemulihan bangsa kita," kata CEO dan founder PT Bobobox Mitra Indonesia, Indra Gunawan seperti dikutip dari keterangan resmi yang diterima Health Liputan6.com pada Sabtu, 11 April 2020.
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Jumlah Tempat Tidur Pasien Covid-19 dan PDP di Depok Tak MemadaiPasien Covid-19 dan PDP di Depok ada 617. Sementara jumlah tempat Tidur yang tersedia hanya 238.
Baca lebih lajut »
Rusia Siapkan 95 Ribu Tempat Tidur Antisipasi Kasus Covid 19 |Republika OnlineRusia mengantisipasi lonjakan kasus virus corona
Baca lebih lajut »
19 Santri Amanatul Ummah Mudik ke Tulungagung Dites Covid-19 |Republika Online19 santri Amanatul Ummah dinyatakan sehat dan diminta isolasi mandiri.
Baca lebih lajut »
TikTok Beri Santunan Rp 100 Miliar untuk Petugas Medis Covid-19 yang GugurSatgas Covid 19 menerima sumbangan dari TikTok senilai Rp 100 miliar.
Baca lebih lajut »
Di Tengah Covid-19, Suzuki Luncurkan Ignis Terbaru untuk Kaum UrbanNew Ignis merupakan sebuah konsep yang lahir dari riset internal Suzuki terhadap kebutuhan berkendara masyarakat urban di Indonesia.
Baca lebih lajut »
Data per 9 April 2020: Total Sumbangan Masyarakat untuk Penanganan Covid-19 Rp193 MiliarYuri menjelaskan pemerintah juga menyiapkan berbagai langkah perlindungan sosial dan stimulus ekonomi untuk menghadapi Covid-19.
Baca lebih lajut »