Perbedaan perayaan Hari Raya Idul Fitri kerap kali terjadi di Indonesia. Hal ini lantaran ada perbedaan hadits yang digunakan oleh sejumlah organisasi masyarakat (ormas) di Indonesia.
Hal ini disampaikan mantan Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah Din Syamsuddin menyikapi adanya potensi perbedaan perayaan Idul Fitri 1444 Hijriah, antara Muhammadiyah dengan Pemerintah.
“Pemerintah perlu berada di tengah dengan mengayomi semua pihak, dan tidak mengambil posisi tunggal,” tegas Din. “Silakan umat memilihnya sesuai keyakinan dan tetap merayakan ldul Fitri dalam semangat ukhuwah Islamiyah. Karena itu, Pemerintah seharusnya menghormati dan mengayomi keduanya dengan mengizinkan fasilitas umum digunakan utk shalat Idul Fitri pada kedua hari tersebut,” tegas Din.
“Masih perlukan Sidang Itsbat? Mungkin saatnya dipikirkan serius untuk hentikan Sidang Itsbat. Tak usah diadakan lagi Sidang Itsbat. Biarkan saja yang pro rukyah gunakan hasil rukyahnya untuk menentukan lebaran. Yang pro hisab gunakan hasil hisabnya untuk menentukan lebaran,” ucap Ma’mun. Sehingga ia mendorong semua pihak untuk tidak membodohi masyarakat, dengan membangun pemahaman bahwa secara hukum fiqih lebaran Idul Fitri harus mengikuti putusan pemerintah.
Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Haedar Nashir mengungkapkan, terdapat tiga alasan penggunaan metode hisab wujudul hilal dalam menentukan waktu awal Ramadan, 1 Syawal dan 10 Dzulhijjah.
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Nonton Film Buya Hamka, Din Syamsuddin: Pencerahan Bagi Kita SemuaDalam sambutannya, Din Syamsuddin juga turut mengajak masyarakat Indonesia untuk menonton film Buya Hamka yang akan tayang di bioskop pada tanggal 19 April 2023.
Baca lebih lajut »
Din Syamsuddin: Perbedaan Idul Fitri 2023 Perlu Disikapi DewasaPemerintah perlu berada di tengah dengan mengayomi semua pihak.
Baca lebih lajut »
Soal Perbedaan Idul Fitri 1444 H: Menag Yaqut Imbau Jaga Ukhuwah Islamiyah, Din Syamsuddin Serukan Sikap DewasaPerbedaan Idul Fitri 1444 H buat Menag Yaqut dan Din Syamsuddin buka suara. Mereka mengimbau agar umat Muslim tetap jaga toleransi.
Baca lebih lajut »
Akhirnya Muhammadiyah Solo Diizinkan Sholat Idul Fitri di Puro MangkunegaranGusti Bhre mengatakan ada kesalahpahaman informasi yang diterima Puro Mangkunegaran.
Baca lebih lajut »
Muhammadiyah Dilarang Sholat Ied di Fasilitas Pemerintah? - tvOneWali Kota Sukabumi angkat suara terkait penolakan Muhammadiyah akan melaksanakan salat Idul Fitri di Lapangan Merdeka, Kota Sukabumi. - tvOne
Baca lebih lajut »
Waktu Lebaran Idul Fitri Versi Pemerintah, Muhammadiyah, & NUHari dan tanggal kapan Lebaran Idul Fitri di Indonesia tak jarang berbeda antara pemerintah, Muhammadiyah, dan Nahdlatul Ulama (NU).
Baca lebih lajut »