Kacau Sih! Orang Amrik Ternyata Juga 'Gaptek' Pakai Kartu Kredit

Indonesia Berita Berita

Kacau Sih! Orang Amrik Ternyata Juga 'Gaptek' Pakai Kartu Kredit
Indonesia Berita Terbaru,Indonesia Berita utama
  • 📰 detikfinance
  • ⏱ Reading Time:
  • 52 sec. here
  • 2 min. at publisher
  • 📊 Quality Score:
  • News: 24%
  • Publisher: 63%

Sebuah studi di Amerika Serikat menunjukkan bahwa masyarakat di negeri Paman Sam telah membayar tagihan kartu kredit lebih mahal. Apa sebabnya?

Beban bunga ini biasanya tidak dihitung berdasarkan berapa banyak hutang yang digulung ke periode laporan bulan berikutnya, melainkan pada saldo rata-rata harian pengguna. Menyisakan pembayaran saldo kredit juga bisa menurunkan nilai kredit.

"Secara finansial, Anda diuntungkan dengan mencoba membayar sebanyak yang Anda bisa," kata Paul Siegfried, wakil presiden senior dan pemimpin bisnis kartu kredit di TransUnion. Pakar kredit umumnya menyarankan pengguna kartu kredit untuk menjaga utang bergulir di bawah 30% dari kredit mereka yang tersedia. Hal ini dilakukannya untuk membatasi efek saldo tinggi pada nilai kredit Anda.Namun, menurut laporan Bank Rate, hampir setengah dari pemegang kartu kredit justru membawa hutang kartu kredit dari bulan ke bulan. Hal ini membuatnya biaya bunga pada saldo tersebut semakin mahal.

Sementara itu, tarif kartu kredit sekarang sudah lebih mahal. Tarif sudah naik menjadi 18% dan kemungkinan akan mencapai 20% pada awal tahun depan karena Federal Reserve terus menaikkan suku bunga untuk memerangi inflasi. Menurut analisis WalletHub, kenaikan suku bunga sejauh ini, para pengguna kartu kredit tersebut akan membayar sekitar US$ 20,9 miliar lebih banyak pada tahun 2022 daripada yang seharusnya.

Berita ini telah kami rangkum agar Anda dapat membacanya dengan cepat. Jika Anda tertarik dengan beritanya, Anda dapat membaca teks lengkapnya di sini. Baca lebih lajut:

detikfinance /  🏆 18. in İD

Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama

Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.

Militer Amerika Serikat Klaim Telah Menumpas Pimpinan Kelompok Al ShabaabMiliter Amerika Serikat Klaim Telah Menumpas Pimpinan Kelompok Al ShabaabMiliter Amerika Serikat mengklaim telah membunuh seorang pemimpin kelompok radikal al Shabaab dalam sebuah serangan udara pada akhir pekan lalu. TempoDunia
Baca lebih lajut »

Balas Korut, AS-Korsel Tembakkan Rudal dalam Latihan GabunganBalas Korut, AS-Korsel Tembakkan Rudal dalam Latihan GabunganMiliter Amerika Serikat dan Korea Selatan menembakkan sejumlah rudal ke laut dalam sebuah latihan gabungan usai Korea Utara melakukan uji coba rudal balistik.
Baca lebih lajut »

Dewan Syuro PKB Soal Anies Baswedan Digandeng Nasdem Capres 2024, Maman Imanulhaq: Sebuah Usaha Pertahankan ElektabilitasDewan Syuro PKB Soal Anies Baswedan Digandeng Nasdem Capres 2024, Maman Imanulhaq: Sebuah Usaha Pertahankan ElektabilitasWakil Sekretaris Dewan Syuro PKB Maman Imanulhaq menilai langkah Partai NasDem mengusung Anies capres itu sebagai strategi memenangkan Pilpres 2024. Anies bisa
Baca lebih lajut »

Laporan Sebut Pelecehan dalam Liga Sepak Bola Perempuan AS Bersifat SistemikLaporan Sebut Pelecehan dalam Liga Sepak Bola Perempuan AS Bersifat SistemikSebuah penyelidikan independen terhadap sejumlah skandal yang terjadi di dalam Liga Sepak Bola Perempuan Nasional Amerika Serikat (NWSL) menemukan bahwa kekerasan emosional dan pelanggaran seksual terjadi secara sistemik dalam olah raga tersebut. Kekerasan yang terjadi telah berdampak pada...
Baca lebih lajut »

AS Beri Bantuan Militer Senilai $625 Juta kepada UkrainaAS Beri Bantuan Militer Senilai $625 Juta kepada UkrainaAmerika Serikat, pada Selasa (4/10), mengumumkan rencana untuk menyediakan kembali bantuan militer senilai $625 juta untuk Ukraina, sebuah paket bantuan yang mencakup sistem roket canggih yang terbukti membantu negara itu mencapai momentum militer dalam upayanya melawan invasi pasukan Rusia....
Baca lebih lajut »

Jokowi Was-was RI Tak Lagi Dipercaya Asing, Risikonya Parah!Jokowi Was-was RI Tak Lagi Dipercaya Asing, Risikonya Parah!Dalam posisi ketidakpastian yang tinggi, kepercayaan investor asing terhadap perekonomian sebuah negara menjadi sangat penting.
Baca lebih lajut »



Render Time: 2025-03-06 06:33:35