Kabur saat Taliban duduki Afghanistan, mantan presiden Ashraf Ghani minta maaf
DUBAI - Mantan presiden Afghanistan Ashraf Ghani menyatakan penyesalannya yang mendalam atas bagaimana kepresidenannya berakhir setelah dia melarikan diri dari Kabul ketika Taliban mengepung kota itu. Ia pun kembali membantah tudingan ia membawa kabur uang jutaan dolar.
Dalam pernyataan di akun Twitternya, pemimpin Afghanistan yang digulingkan itu mengatakan bahwa ia berutang penjelasan kepada warga Afghanistan karena meninggalkan Kabul secara tiba-tiba pada 15 Agustus setelah Taliban mendekati ibu kota. Mantan presiden itu mengatakan bahwa dia pergi atas saran keamanan istana.
Ghani mengatakan dia juga akan menyambut baik penyelidikan resmi oleh PBB atau badan internasional lainnya untuk membuktikan bahwa dia tidak bersalah.Pemimpin yang digulingkan itu mengakhiri pernyataannya dengan meminta maaf kepada rekan senegaranya atas bagaimana masa kekuasaannya telah berakhir. “Dengan penyesalan yang amat sangat dan mendalam bahwa bab saya sendiri berakhir dengan tragedi yang sama dengan pendahulu saya – tanpa memastikan stabilitas dan kemakmuran,” katanya.
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Ashraf Ghani minta maaf kepada orang-orang AfghanistanMantan presiden Afghanistan AshrafGhani minta maaf atas kejatuhan mendadak pemerintahannya. '...Saya meminta maaf kepada orang-orang Afghanistan bahwa saya tidak dapat mengakhirinya (pemerintahan) secara berbeda,'
Baca lebih lajut »
Ashraf Ghani Minta Maaf pada Rakyat AfghanistanMantan presiden Ashraf Ghani meminta maaf kepada seluruh rakyat Afghanistan.
Baca lebih lajut »
Ashraf Ghani Minta Maaf pada Rakyat AfghanistanMantan presiden Ashraf Ghani meminta maaf kepada seluruh rakyat Afghanistan.
Baca lebih lajut »
Ashraf Ghani minta maaf kepada orang-orang AfghanistanMantan presiden Afghanistan AshrafGhani minta maaf atas kejatuhan mendadak pemerintahannya. '...Saya meminta maaf kepada orang-orang Afghanistan bahwa saya tidak dapat mengakhirinya (pemerintahan) secara berbeda,'
Baca lebih lajut »