Peretasan diduga terjadi pada 2019 lalu.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Jutaan data warga Indonesia dalam dokumen daftar pemilih tetap Komisi Pemilihan Umum diduga bocor karena diretas. Peretasan ini pertama kali diungkap akun Twitter bernama Under The Breach atau @underthebreach yang juga mengungkap peretasan jutaan akun Tokopedia.
Data-data tersebut dalam bentuk file PDF yang didapatkan dari KPU. Dalam gambar lainnya, terdapat dokumen berlogo KPU dengan keterangan Daftar Pemilih Tetap Pemilihan Umum Anggota DPR, DPD, DPRD Provinsi dan DPRD Kabupaten/Kota Tahun 2014. Dokumen berisi nomor KK, KTP, nama pemilih, tempat dan tanggal lahir, jenis kelamin, status perkawinan, serta alamat.
"Info dari dari KPU ke saya tidak ada yang bocor," kata Zudan saat dikonfirmasi Republika.co.id, Jumat pagi. Ia melanjutkan, peristiwa lima tahun silam ini patut dijadikan pelajaran. Sebab, jika terjadi lagi efeknya adalah kejatuhan kredibilitas KPU sebagai lembaga yang berkewajiban melindungi data privasi masyarakat.
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Jutaan Data KPU Diduga BocorData itu memuat nama, tempat dan tanggal lahir, alamat, nomor identitas (NIK, NKK), dan lainnya
Baca lebih lajut »
Peretas klaim bobol jutaan data warga Indonesia dari KPUPeretas mengklaim telah membobol 2,3 juta data warga Indonesia dari Komisi Pemilihan Umum (KPU).\r\n\r\nInformasi itu datang dari akun underthebreach, Kamis ...
Baca lebih lajut »
2,3 Juta Data KPU Diduga Bocor, Dijual di Forum HackerData 2,3 juta warga dan pemilih Indonesia diduga bocor di forum hacker. Penjual data mengaku mendapat data dari KPU.
Baca lebih lajut »
Hacker Klaim Miliki Data 200 Juta Warga Indonesia dari Situs KPUData kependudukan yang bocor di antaranya nama, nomor kartu keluarga, Nomor Induk Kependudukan (NIK), tempat dan tanggal lahir, dan alamat rumah.
Baca lebih lajut »
Ratusan Juta Data KPU Diduga Bocor karena DiretasPada pukul, 23.34 WIB ketika Tempo mencoba membuka laman resmi KPU yakni kpu.go.id pun tak bisa diakses sama sekali
Baca lebih lajut »