Justin Bieber Protes Gambar Wajahnya Dipakai H&M TempoCantik
TEMPO.CO, Jakarta - Justin Bieber kesal pada H&M karena memakai wajahnya untuk produk terbarunya, termasuk gaun sweater dengan gambar hitam putih wajahnya dan tas kanvas dengan berbagai foto wajah. Gambarnya dicetak di bagian depan di antara potongan-potongan lainnya. Penyanyi 'Peaches' berusia 28 tahun itu memprotes hal tersebut dalam unggahan di Instagram Story pada Senin, 19 Desember S022. Dia mengklaim bahwa gambar tersebut digunakan tanpa izin.
Baca juga: Hailey Bieber Ulang Tahun ke-26, Justin Bieber: Manusia Favorit AkuBieber memiliki produk fashion sendiri yang dijual di situs web resminya, termasuk hoodies, celana olahraga, dan t-shirt yang menampilkan gambarnya dan referensi lirik dari album terbarunya 'Justice'. Dia juga memiliki lini pakaian terpisah, yang dia luncurkan pada 2019 bernama Drew, mengacu pada nama tengahnya.
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Justin Bieber Protes Wajahnya Disablon Jadi Kaus H&M Tanpa Izin, Larang Penggemar MembelinyaMerchandise baru H&M yang menampilkan wajah Justin Bieber dibuat tanpa izin, sang penyanyi melarang penggemar membelinya.
Baca lebih lajut »
Justin Bieber Marah, H&M Jual Merchandise Terkait Dirinya Tanpa PersetujuanMerchandise dari H&M yang dimaksud oleh Justin Bieber seperti sweter, T-shirt, dan hoodies menampilkan wajah, lirik, dan branding Bieber.
Baca lebih lajut »
Jaksa Protes Terdakwa Kasus Indosurya Ikut Sidang Secara Online: Tidak AdilJaksa menyampaikan protes ke majelis hakim gara-gara terdakwa kasus penipuan dan penggelapan KSP Indosurya, Henry Surya, dihadirkan secara online.
Baca lebih lajut »
Pemerintah Inggris Tidak akan Penuhi Tuntutan Kenaikan Gaji Perawat |Republika OnlineSejumlah petugas publik Inggris menggelar aksi protes menuntut kenaikan upah.
Baca lebih lajut »
Pertama Kalinya China Resmi Laporkan Kematian Covid-19 Sejak Pelonggaran |Republika OnlinePembatasan Covid-19 telah menahan virus tetap memicu protes yang meluas
Baca lebih lajut »