Diplomat Rusia menyebut pemerintah Ukraina dan pemasok bom tandan atau amunisi klaster ke Kiev, harus bertanggung jawab atas tewasnya jurnalis Rusia.
Sebelumnya, Kementerian Pertahanan Rusia melaporkan sekelompok jurnalis Rusia menjadi target serangan di wilayah Zaporizhzhia. Satu jurnalis dari kantor beritaZakharova menuduh Ukraina sengaja menargetkan jurnalis dalam serangan tersebut. Ia menyebut serangan Kiev itu sebagai"teror kriminal."
"Semua indikasi menunjukkan bahwa serangan ke sekelompok jurnalis itu bukannya tidak disengaja. Para koreseponden sedang mengumpulkan informasi bagaimana rezim Kiev menghantam area padat penduduk di Zaporizhzhia dengan amunis klaster yang dilarang banyak negara," kata Zakharova. "Washington, bersama London dan Paris yang mengirim rudal jarak jauh ke rezim Zelenskyy, hanya bersilat lidah saat menyuarakan kehawatiran tentang keamanan jurnalis. Faktanya, mereka justru menjadi sponsor teroris," lanjutnya.
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Top 3 Dunia: Rusia Kekang Diplomat Inggris, Lulusan S2 Korban TPPO, Eksekusi Petinju IranBerita Top 3 Dunia tentang Rusia kekang diplomat Inggris seperti era Soviet, 2.400 WNI jadi korban TPPO termasuk lulusan S2 dan Eksekusi petinju Iran.
Baca lebih lajut »
Diplomat Prancis: China Sebaiknya Tidak Pasok Peralatan Militer ke RusiaPenasihat diplomatik senior untuk Presiden Prancis Emmanuel Macron mengatakan China mengirimkan sejumlah barang yang bisa digunakan oleh Rusia sebagai peralatan militer, meski tidak dalam skala besar. Menjawab pertanyaan moderator dalam Forum Keamanan Aspen pada Kamis (20/7) tentang apakah...
Baca lebih lajut »
Ukraina Mau Caplok Bank Besar RusiaBank Nasional Ukraina (NBU) akan menasionalisasi atau mencaplok bank milik Rusia, Sense Bank.
Baca lebih lajut »
Terinspirasi Perang Rusia Vs Ukraina, Taiwan Genjot Produksi DroneBelajar dari perang Rusia-Ukraina, Taiwan menggenjot produksi drone tempur. Mereka menargetkan membangun 3.200 drone militer pada pertengahan 2024.
Baca lebih lajut »
Iran bakal balas sanksi Uni Eropa terkait konflik Rusia-UkrainaIran berhak mengambil tindakan balasan yang proporsional terhadap Uni Eropa setelah uni ini kembali memberlakukan sanksi karena Teheran mendukung Rusia ...
Baca lebih lajut »